Kamis, November 14, 2013

http://www.uploadmb.com/dw.php?id=1384436722

Selengkapnya.........
Rabu, Agustus 28, 2013

metallica in indonesia 25 agustus 2013

Selengkapnya.........
Rabu, Agustus 28, 2013

It's been 20 long years

TEMPO.CO, Jakarta - “Jakarta! It's been 20 long years - we will see you again on August 25! #MetOnTour” Ya, 20 tahun silam, konser Metallica di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang diwarnai kerusuhan besar membuat sejumlah pihak, terutama para promotor musik, pesimistis bisa memboyong kembali mereka ke sini. Saat itu banyak yang yakin Metallica tak akan manggung lagi di Indonesia, bahkan mungkin untuk selamanya. Namun, bulan lalu, kabar menggembirakan itu datang. Metallica bakal kembali menggelar konser di Jakarta pada 25 Agustus ini. Promotor pertunjukan musik Blackrock Entertainment-lah yang berhasil memboyong band beraliran musik thrash metal dari Los Angeles, California, Amerika Serikat, itu ke sini. Menurut Presiden Direktur Blackrock, Khrisna Raditya, kabar bahwa mereka bersedia datang ke Indonesia sangat menggembirakan dan membanggakan. Sebab, Metallica bukan sekadar nama besar bagi Khrisna. “Grup ini yang mengubah saya, dari anak Duran Duran (kelompok musik pop) menjadi penggemar metal,” katanya saat ditemui Tempo di kantor Blackrock Entertainment di bilangan Blok M, Jakarta Selatan. Pria berkepala plontos ini mulai kenal dengan Metallica sejak 1988, ketika duduk di bangku SMP. Makanya, ketika mendirikan Blackrock Entertainment pada 2011, dia dan timnya langsung coba-coba menghubungi pihak Metallica untuk memboyong band ini konser di Indonesia. “Waktu ditolak, ya, enggak apa-apa, karena kami tahu diri, masih baru dan belum ada pengalaman apa-apa,” ujarnya. Sepanjang 2012, Blackrock sibuk menggelar konser lain, tapi beberapa kali tetap berkorespondensi dengan pihak Metallica. Manajemen Metallica, kata Khrisna, mengecek apa saja proyek yang dikerjakan Blackrock selama setahun tersebut. “Ya, kami cukup kagum karena kami di industri ini belum apa-apa, tapi mereka mau tetap berhubungan dengan kami,” ujarnya. Tanda-tanda mereka berminat menggelar konser di Jakarta mulai muncul pada pengujung tahun lalu. Saat itu Metallica mengatakan Jakarta ada dalam radar mereka. “Dari situ e-mail mulai sering datang dari manajemen Metallica ke kita,” Khrisna menambahkan. Bahkan, sejak itu pula, pihak Metallica telah meminta Blackrock “mengamankan” venue untuk konser, meskipun belum ada perjanjian hitam di atas putih. Dan Juni lalu, kontrak itu baru didapatkan. “Sebelumnya kita masih enggak percaya kita dapat kontraknya, sampai kita harus kirim dulu surat itu ke pengacara kita di Singapura untuk memastikan kontrak ini benar,” ujarnya. Menurut Khrisna, pihak Metallica mempertimbangkan proposal Blackrock karena dia dan timnya merancang dengan sangat terperinci masalah keamanan. Dimulai dari berapa tenaga keamanan yang dipersiapkan dan bagaimana persebarannya, penanganan massa yang datang, hingga rute ke mana anggota band akan diungsikan bila terjadi kondisi darurat. “Kepala produksi dan kepala pengamanan Metallica yang melihat presentasi kita dan dibawa ke Gelora Bung Karno kaget, kok, kita sudah prepare banget,” katanya. Memang, faktor keamanan menjadi tuntutan utama dari manajemen Metallica, mengingat konser pertama mereka di Jakarta pada 1993 diwarnai kerusuhan, ditambah berbagai gangguan keamanan yang terjadi di Tanah Air belakangan ini. Karena itu, begitu mendengar peledakan bom di sebuah vihara di Jakarta Barat awal Agustus lalu, Khrisna sempat khawatir Metallica akan membatalkan konsernya. “Dua hari kemudian, saya dapat e-mail dari mereka, saya takut juga, pelan-pelan banget buka e-mail-nya,” ujarnya sambil tertawa. Khrisna baru bisa bernapas lega setelah mengetahui bahwa isi e-mail itu adalah permintaan agar ia menambah satuan penjinak bahan peledak dari kepolisian. “Mereka memang mentalnya rocker,” katanya. Meski namanya telah melegenda, Metallica tak menuntut perlakuan khusus dan aneh-aneh. Misalnya, ketika promotor menawarkan Hotel Ritz-Carlton sebagai tempat yang akan digunakan untuk mandi seusai konser, hal ini ditolak Metallica. “Katanya terlalu mewah, karena mereka hanya numpang mandi,” tutur Khrisna. Untuk bir, mereka juga hanya meminta bir lokal. Yang banyak diwanti-wanti Metallica, kata Khrisna, justru keamanan dan kenyamanan fans. Mulai dari pemilihan barikade, toilet, hingga air minum untuk penonton. “Saya baru tahu sekarang kalau mereka itu sayang banget dengan fans-nya,” katanya. Pun masalah bayaran. Metallica bukan band yang kerap “mengadu” promotor untuk mendapatkan bayaran lebih tinggi, praktek yang banyak juga terjadi. “Mereka ada patokannya, ya, segitu saja yang diminta. Mereka tidak menanyakan kepada promotor lain berani bayar lebih tinggi atau tidak,” ujar Khrisna, yang enggan menyebutkan jumlahnya. Yang pasti, bagi Khrisna dan timnya, konser Metallica adalah konser terbesar yang pernah mereka tangani, baik dari segi jumlah penonton maupun venue. Konser paling besar yang sebelumnya mereka gelar adalah band Weezer pada Januari lalu, dengan 10 ribu penonton. “Konser Metallica ini merupakan batu lompatan bagi kami,” katanya.

Selengkapnya.........
Rabu, Agustus 28, 2013

Konser di Kawasan Asia, Indonesia Paling Spesial Bagi Metallica, Inilah Alasannya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah 20 tahun silam menggelar konser di Jakarta, mengapa Metallica kangen menggelar show pada Minggu (25/8/2013) semalam? Rupanya Metallica terdesak oleh banyaknya fans fanatik di negeri ini yang mengungkapkan rasa kangen mereka pada band metal pujaan mereka, antara lain lewat media sosial. "Kami memiliki banyak penggemar fanatik di seluruh dunia dan tentunya kami ingin memiliki kesempatan bisa tampil disetiap daerah, begitu ada kesempatan tentu kami ingin mengambilnya," Lars Ulrich (drummer), sesaat sebelum naik panggung. Rupanya proses pengambil keputusan show di Jakarta melewati proses panjang dan lama. Lamanya pengambilan keputusan juga dijelaskan Ulrich karena pihaknya ingin melakukan konser secara berkelanjutan di satu wilayah seperti di Asia. Seperti diketahui, sebelum konser di Indonesia, Metallica tampil menghibur penggemarnya di Malaysia, Singapura, dan beberapa negara Asia lainnya. Dari sekian banyak negara yang dikunjunginya khususnya di Asia, Ulrich mengatakan Indonesia memiliki tempat spesial bagi para personel Metallica. "Sudah satu minggu ini kami tinggal di Bali. Bali merupakan tempat yang keren, selama itu juga kami menjalani konser seperti semalam (24/8) kami baru saja selesai konser di Singapura. Dan Indonesia sangat luar biasa, kami mencoba semaksimal mungkin untuk memberikan konser terbaik bagi penggemar di Indonesia," ujar Ulrich, disambut anggukan setuju sederet personel Metallica lainnya seperti James Hetfield (vokal, gitar), Kirk Hammet (Gitar) dan Robert Trujillo.

Selengkapnya.........
Rabu, Agustus 28, 2013

Tiket Konser Metallica di Indonesia Termurah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia merasa beruntung karena akan kedatangan band heavy metal Metallica pada 25 Agustus 2013 mendatang. Selain Indonesia, Metallica juga akan mendatangi negara di Asia Tenggara lainnya yaitu Malaysia dan juga Singapura. Dibanding Malaysia dan Singapura, harga tiket konser Metallica yang dibanderol Indonesia lebih murah. Perbedaannya bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Hal itu diungkapkan oleh Operasional Manager Ticketbox ID, Indra. "Tiket Metallica di Indonesia lebih murah dibanding di Malaysia dan Singapura. Perbedaannya bisa mencapai Rp 100 ribu - Rp 150.000 per kategori," kata Indra kepada Tribunnews.com, Selasa (9/7/2013). Indra menuturkan, tiket kategori paling murah di Malaysia dan Singapura harganya mulai dari Rp 500 ribuan. Sedangkan untuk harga tiket yang dijual oleh Ticketbox ID adalah Rp 440.000. "Tiket yang kami jual harganya Rp 440 ribu," katanya. Tiketbox ID sendiri menjual lima kategori tiket konser Metallica. Kebijakan harga yang ada di Ticketbox ID berdasarkan dari pihak promotor BlackRock Entertainment yang mendatangkan band asal Los Angeles, Amerika Serikat itu. "Ada lima kelas kategori konser yang kami jual. Kategori Purple, Green, Festival, Blue dan Yellow," ujarnya. Berikut harga dan kategori tiket yang dijual di Ticketbox ID: Purple A : Rp 440.000 Puprle B : Rp 440.000 Green A : Rp 550.000 Green B : Rp 550.000 Festival A : Rp 748.000 Festival B : Rp 748.000 Blue A : Rp 990.000 Blue B : Rp 990.000 Yellow : Rp 1.650.000

Selengkapnya.........
Rabu, Agustus 28, 2013

11 Fakta Menarik Tentang Konser Metallica di Indonesia

Kapanlagi.com - Tak sedikit yang berpendapat bahwa konser Metallica, Minggu (25/8) kemarin sangat mengesankan. Bahkan sebagian besar fans sepakat bahwa ini adalah konser band mancanegara terbaik tahun ini di Indonesia. Pendapat tersebut sama sekali tak berlebihan. Banyak faktor yang bisa membenarkannya. Di balik semua itu, sebenarnya banyak cerita menarik tentang konser ini. Seperti apa? Simak halaman berikut ini, 11 Fakta Menarik Konser Metallica di Indonesia. JANGAN LEWATKAN: Musisi Bugil Dengan Alat Musik? Bukan Cuma Justin Bieber! 10 Hoax Paling Konyol di Sepanjang Sejarah Internet! [Video] Ketika Para Pemain Sepak Bola Top Jadi Penyanyi! 7 Stalker Diva Paling Gila Sepanjang Sejarah 7 Diva Paling Berpengaruh Dalam Musik Modern 8 Insiden Paling Memalukan Yang Dialami Justin Bieber 8 Konser Paling Keren di Panggung Victoria Secret 10 Grupies Seksi Paling Terkenal Dalam Sejarah Musik Rock (kpl/adb) sumber : kapan lagi

Selengkapnya.........
Sabtu, Mei 25, 2013

Kegiatan Slank di Blitar

Sabtu, 11 Mei 2013 siang se­belum berto­lak dari Bli­tar menuju Ngawi untuk nge­lan­jutin per­jalanan Slank Red Mild Tour 2013, mas­ing-mas­ing per­sonil Slank ter­lebih dulu ner­ima bingk­isan dari Slankers Soc­cer Club Bli­tar berupa kaos bola den­gan nama per­sonil Slank mas­ing-mas­ing.
Den­gan men­em­puh per­jalanan se­lama ku­rang lebih 4 jam mele­wati kota Treng­galek & Ponorogo, akhirnya rom­bon­gan Slank tiba di hotel Merdeka – Ma­diun, Jawa Timur. Seakan gak kenal lelah, tepat jam 8 malam Slank ikut serta makan malam bareng Whoseller Red Mild yang ten­tunya dapat ke­sem­patan foto bareng & di­hibur sama pe­nampi­lan singkat Slank se­belum konser Slank Red Mild Tour 2013 di­ge­lar

Selengkapnya.........
Senin, Februari 25, 2013

SLANK FANS CLUB BLITAR

Selengkapnya.........
Sabtu, Februari 23, 2013

Slank Kini Kantongi Jaminan Tertulis Polisi untuk Konser

SETELAH melakukan komunikasi dengan pihak Mabes Polri, Slank saat ini sudah merasa lega. Pasalnya, grup musik beraliran rock ini dijamin oleh Mabes Polri bahwa seluruh konsernya tidak akan kembali dibredel. Bahkan, soal kesepahaman antara Slank dan kepolisian ini bukan hanya omongan, tapi ada kesepakatan tertulisnya. "Jaminannya tertulis. Ini setelah diskusi panjang. Karena jaminan itu juga, maka nggak ada masalah (dengan UU No 2 Tahun 2002 tentang izin keramaian)," kata Bimbim di gedung Mabes Polri, Jum'at (22/2) sore Karena jaminan itu, Slank memilih untuk membatalkan gugatannya di Mahkamah Konstitusi. Slank berkeyakinan gugatannya terhadap UU tersebut tidak kondusif untuk di tahun politik ini. Mereka takut dikendarai kepentingan politik tertentu. Sebelumnya, setelah bertemu dan berkonsultasi langsung dengan Mahfud MD di gedung Mahkamah Konstitusi pada 22 Januari lalu, Slank melanjutkan dengan mendaftarkan gugatannya pada Rabu, 6 Februari 2013. (man/ade)

Selengkapnya.........
Sabtu, Februari 23, 2013

Damai dengan Polisi, Slank Cabut Uji Materi UU Kepolisan di MK

Liputan6.com, Jakarta : Secara mengejutkan, grup musik Slank mencabut uji materi UU No.2 tahun 2002 pasal 15 ayat 2 di Mahkamah Konstitusi. Slank mencabut uji materi uu tersebut karena polisi memberikan jaminan kalau Slank tak akan dipersulit setiap menggelar konser. "Kami mencabut usulan uji materi di MK, dengan jaminan kami tidak pernah dicekal lagi. Bahkan polri akan mendukung Slank tampil dimana saja dan untuk musisi mana saja," kata Bimbim bersama personel Slank lainnya beserta Kabagpenum Kombes Pol Agus Rianto, saat menggelar konfrensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/2/2013). Menurut Bimbim, setelah melakukan uji materi di MK pada 6 Februari 2013, ia bersama personel Slank lainnya beberapa kali menemui pihak kepolisian dan berbincang kepada polisi tentang masalah tersebut. Dari pembicaraan tersebut, Slank sadar selama ini mereka dengan kepolisian hanya salah paham. "Sejak kami melakukan judicial review, kami ingin tahu mengapa kami beberapa kali tidak bisa tampil. Kami ingin tampil kembali. Dan ternyata itu hanya hambatan komunikasi. Pas satu hari sebelum Valentine kami bicara dan ini adalah kesalah pahaman. Selama segala sesuatu bisa diselesaikan dengan bicara, kami akan memilih langkah itu," sambung Bimbim. Menurut Bimbim, cara musyawarah adalah cara yang paling tepat. Daripada mengajukan judicial review yang akan memakan waktu lama, perdamaian seperti ini disambut baik Bimbim cs. "Musyawarah seperti ini membanggakan sekali. Daripada uji materti di MK, makan waktu, di samping itu mungkin ada masalah lain yang lebih besar seperti bahaya narkoba," lanjut Bimbim. "Selain itu juga masalah timing. Sekarang suhu politik lagi panas, banyak pihak yang mendekati Slank, yang ikut memanfaatkan. Kami tahu akan ada kekuatan yang besar kepada Slank. Kami memutuskan belum saatnya Slank ajukan judicial review," timpal Abdee. Sekedar catatan, Slank mengajukan uji materi UU No.2 tahun 2002 pasal 15 ayat 2 tentang izin keramaian di Mahkaman Konstitusi (MK) pada 6 Februari 2013. Slank terpaksa mengajukan uji materi uu tersebut, karena kerap dilarang tiap kali menggelar konser. Sayangnya, larangan yang diterima Slank tidak disertai alasan yang jelas oleh pihak kepolisian. Karena larangan dan ketidakpastian tersebut, Slank mengaku mengalami kerugian materi dan immaterial yang cukup besar.(FEI/MER)

Selengkapnya.........
Sabtu, Februari 23, 2013

Slank Bakal Cabut Gugatan Uji Materi ke MK


TEMPO.CO, Jakarta - Grup musik Slank berencana membatalkan gugatannya terkait pengujian undang-undang soal izin keramaian di Mahkamah Konstitusi (MK). Alasannya, mereka mengaku telah menemukan solusi.

Personel Slank, Bimbim, menjelaskan gugatan itu diajukan karena beberapa kali konser mereka dicekal dengan alasan keamanan. Namun, setelah beberapa kali musyawarah, Mabes Polri menjanjikan hal tersebut tak akan terjadi lagi.

"Kami akan cabut uji materi di MK dengan jaminan kami tak pernah dicekal lagi," kata Bimbim di Mabes Polri, Jumat, 22 Februari 2013.

Menurut dia, ternyata yang menjadi masalah selama ini adalah kesalahpahaman komunikasi. Pesan yang disampaikan pihak polisi pada penyelenggara terkait penolakan konser tersebut tak sampai secara tuntas pada mereka.

Selain jaminan tak akan dicekal lagi, Slank juga menyadari banyak pihak yang ingin menunggangi mereka dalam pengujian undang-undang tersebut. Menurut gitaris Slank, Abdi, ini berkaitan dengan panasnya suhu politik menjelang Pemilu 2014. "Belum saatnya untuk Slank mengajukan judicial review karena suhu politik panas," katanya. Abdi mengatakan, rencananya pencabutan ini dilakukan dalam waktu dekat. "Senin, mungkin," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Agus Rianto mengatakan tak akan mencekal konser asal penyelenggara telah menjalankan ketentuan. "Setiap pelaksanaan kegiatan ada aturannya," katanya. Dia pun menjamin tak akan mencekal konser Slank lagi.

Sebelumnya, Slank mengajukan gugatan uji materi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya Pasal 15 UU Ayat (2A) tentang izin keramaian di MK. Alasannya, mereka sering dilarang konser karena pihak keamanan berpendapat konser kerap berujung kericuhan. Slank merasa dirugikan karena sekitar tujuh sampai delapan konsernya dicekal oleh Badan Intel dan Keamanan (Baintelkam) Polri, sebagai badan yang berwenang mengeluarkan izin keramaian di berbagai wilayah di Indonesia.

Selengkapnya.........
Kamis, Februari 14, 2013

Musik Rock Indonesia di Tahun 70 an

REPUBLIKA.CO.ID-- JAKARTA -- Bagi Soekarno, presiden pertama negara ini, semua nama, semua title, harus menggunakan bahasa Indonesia. Ia dikenal antibarat. Demikian juga dengan musik yang berkembang saat itu. Semua jenis aliran musik, nama band tidak boleh mengadaptasi atau menggunakan istilah-istilah barat.

Maka di awal 60 an, muncul sejumlah band dengan mengusung nama-nama nasionalis. Sebut sajja band  Panca Nada, Band Arulan, Orkes Bayu, Band  Zaenal Combo, Orkes Suita Rama, Orkes Simanalagi, Orkes Gaya Remaja, Orkes Irama Nada, Orkes Nada Kentjana,Orkes Prima Nada,Orkes Tjandra Kirana, Orkes Seni Maya, Orkes Mustika Rama, Orkes Sahabat Lama, Orkes Suwita Rama, Band Eka Sapta, Band Ayodhia, Band Medenasz, Orkes Rachman A, Band Diselina, Band Quarta Nada, Band Bina Ria.

Hingga kejatuhan Soekarno sebagai presiden, dan memasuki era orde baru, mulai bermunculan band-band seperti : Band Parwita Junio,Band Aria, Band Aria Junior, Band Darma Putra Kostrad, Band Elektrika, The Memory, De Prinz, The Brims (Brimoresta), D’Hand, The’Matador, Band Halpers, Koes Plus, Pandjaitan Bersaudara , Usman Bersaudara atau Kembar Group. No Koes, Madesya Group,Ivo’s Group, Band Vista, Band D’Mecy ,The Rhythm Boy’s.

Sejak era Koes Plus, jenis music rock sebenarnya sudah diperkenalkan secata tidak langsung. Istilah musik Ngik Ngok yang dikecam oleh Soekarno yang kemudian diadaptasi oleh Koes Plus adalah cikal bakal musik rock di Indonesia.  Lagu Kelelawar Koes Plus misalnya, diyakini sebagai mulainya era musik rock atau kemudian dikenal di Indonesia dengan nama music cadas.

Memasuki era 70 an, seiiring dengan keterbukaan segala informasi, mulailah bermunculan sejumlah band yang mengusung musik rock. Beberapa anak muda kemudian mengadaptasi kebudayaan barat tanpa jeda. Inggris dan Amerika dianggap sebagai kiblat baru para musisi-musisi muda ini untuk merealisasikan karya-karya mereka. Beberapa band yang kemudian dikenal di Tanah Air saat itu adalah God Bless dan AKA.

Kebetulan, perkembangan musik rock di Eropa dan Amerika pun sedang berkembang pesat. Led Zeppelin, band asal Inggris, membuat masyarakat terkaget-kaget karena mampu mempopulerkan raungan gitar yang meraung-raung. Ditambah lagi dengan band asal Amerika, Deep Purple. Kedua band  ini dianggap sebagai cikal bakal jenis music baru yaitu Heavy Metal.

Demikian juga dengan Yes, Genesis, Pink Floyd. Mereka membuat music rock tidak hanya sekedar bising di telinga, namun memadukannya dalam sebuah harmoni music yang indah. Muncul lagi istilah Art Rock atau lebih dikenal dengan istilah progresif rock.

Perkembangan music rock di barat (dalam hal ini Amerika dan Eropa) berimbas juga ke Indonesia. Bak jamur yang tumbuh di musim hujan, band-band pun bermunculan. Gaya para musisi rock di luar diadaptasi oleh para anak-anak muda tersebut. Rambut gondrong, celana cutbrai, celana kulit, baju ketat, lusuh menjadi identitas anak-anak muda di Indonesia saat itu.

Tak lupa, mereka pun menamakan band-band mereka dengan nama-nama barat. Superkid, God Bless, Giant Step,  Freedom of Rhapsodia,Bentoel & Mickey Michael Merkelbach The Rollies,,The Rhythm Kings,Golden Wings,C’Blues,God Bless, Young Gipsy, AKA, SAS, The Templars, Superkid, Freedom, Shark Move, Menstril’s,Great Session,The Amateur,Destroyer,Lime Stone,Voodoo Child,Mama Clan’s, Freemen, Reg Time, Silver Train, Free Men, Black Spades,Ireka,The Rhadows,Chekinks, Equator Child,Double Zero,Ternchem Stallion,Lizard,Paramour, Big Brothers,ODALF, Sea Men, Fancy, Zonk, Savoy Rhythm, Provist (Progressive Student), Diablo Band, The Players, Happiness, Thippiest, Comets, DD (Djogo Dolok), Jack C’llons, C’Blues, Memphis (yang kemudian menjadi Man Face), Delimas, Bani Adam Band,G’Brill, Batu Karang, Red&White, Topics & Company, The Rollies, Philosophy Gang Of Harry Roesli, Paramour, Finishing Touch, Freedom, Lizard, Big Brothers, Brotherhood ,Speed King, Oegle Eyes.

Mereka inilah yang dianggap sebagai generasi pertama pemusik cadas Indonesia yang penuh bakat dan inovatif. Saat itu muncul Majalah Aktuil, yang memang mengkhususkan diri sebagai  majalah musik dan gaya hidup.



(artikel ini ditulis MH Alfie Syahrine dari Komunitas Pecinta Musik Indonesia)

Selengkapnya.........
Kamis, Februari 14, 2013

Mengenang Almarhum Eddy Rasela

Telah setahun Editiya atau lebih dikenal dengan nama Eddy Rasela meninggalkan kita.Drummer bertubuh kerempeng itu telah meninggal dunia karena kanker pada tanggal 7 Juni 2007 silam. Bersama Dicky,Nadjib Oesman,Jessy,Sonny dan Jeddy,Eddy ikut bergabung dengan Rasela sejak tahun 1971.Rasela sendiri merupakan akronim dari Rajawali Selatan,tempat mangkal anak band yang sama sama menggemari musik rock. Pada tahun 1972 Rasela mendapat tawaran rekaman dari Eugene Timothy (Remaco) yang sempat menghasilkan hits "Ku Pergi Bersama Lagu" .Lagu ini sempat di putar di beberapa radio swasta niaga saat itu.Sayangnya Rasela hanya sempat merilis 2 album saja.Dicky dan Nadjib Oesman malah ikut bergabung dengan kelompok Cockpit yang didukung Emmand Saleh,Farid Hardja,Paultje Endoh,Opop dan Adjie Bandy yang baru saja lepas meninggalkan C'Blues. Di tahun 1975 Eddy bersama Nadjib Oesman diajak Nomo Koeswoyo sebagai band pengiring puterinya Chicha Koeswoyo yang merilis album perdana "Helly" pada label Yukawi Record yang bermarkas di Bogor. Nomo lalu mengajak Eddy dan Nadjib beserta bassist Wempy Tanasale (Jopie Item Combo) untuk mendukung formasi No Koes yang baru saja ditinggalkan Usman,Sofyan dan Said untuk mengibarkan panji Usman Bersaudara. Eddy sendiri pada akhir 70-an juga sering nongkrong Jalan Pegangsaan No.12 Menteng,kediaman Keenan Nasution.Selain aktif ikut pengajian,Eddy pun ikut mendukung penampilan dari Gang Pegangsaan.Pada saat Keenan Nasution cs menggelar konser "Negeriku Cintaku" di Taman Ismail Marzuki,Eddy pun siap di belakang drum.Saat itu terlihat pemandangan unik,di panggung tersedia 3 drum set yang masih masing digebuk oleh Keenan Nasution,Fariz RM dan Eddy Rasela. Di tahun 1980 Eddy diajak Keenan Nasution untuk bermain drum dalam album solonya "Akhir Kelana" (DD Record,1980). Di awal tahun 90-an Eddy pun diajak bergabung dalam kelompok Al Haj yang digagas almarhum Benyamin S.Secara kebetulan para pendukung album ini,kecuali Harry Sabar,sama sama memiliki gelar haji mulai dari Haji Benyamin S,Haji Keenan Nasution,Haji Odink Nasution dan tentunya Haji Eddy Rasela.Al Haj pada tahun 1991 sempat merilis sebuah album bertajuk "Biang Kerok".Di album ini Harry Sabar bertindak sebagai music director. Pada tahun 1998 Rasela pernah melakukan reuni yang digagas oleh Radio M97FM dengan menggelar pertunjukan di Waroeng Kemang Jakarta Selatan bertajuk "Legend Of Uriah Heep".Saat itu Rasela memang didapuk untuk membawakan sederet hits milik kelompok hard rock Inggeris Uriah seperti "July Morning","Come Away Melinda","Sweet Freedom" dan banyak lagi.Namun Raselka toh masih sempat menyusupkan lagu karya mereka "Ku Pergi Bersama Lagu". Dan kini Eddy Rasela memang telah pergi meninggalkan kita semua. Denny Sakrie

Selengkapnya.........
Kamis, Februari 14, 2013

Black Brothers


Republika, Selasa, 15 Juli 2008

Black Brothers Grup Tersohor dari Papua
Oleh : Fauzie Djunaedi/KPMI
Kehadiran musisi-musisi berbakat dari wilayah paling Timur Indonesia di Jakarta pada awal 1976 sangatlah tepat. Saat itu memang dunia industri musik dan kegiatan pertunjukan musik rock sangat terbuka untuk menampung kreativitas para musisi.
Kesempatan ini pun dimanfaatkan oleh sekumpulan musisi muda dari Papua yang menamakan grupnya Black Brothers. Grup ini didukung oleh Benny Betay (bass), Jochie Phiu (keyboard), Amry Tess (trompet), Stevie MR (drums), Hengky (lead guitar), Sandhy Betay (vokal), Marthy Messet (lead vocal), dan David (saxophone). Formasi grup ini juga dilengkapi dengan seorang manajer, Andi Ayamiseba untuk memudahkan mereka berkiprah secara profesional.
Dengan komposisi yang cukup solid ini, tidaklah sulit bagi Black Brothers mengawali karier mereka di tengah hiruk pikuknya musik rock di Tanah Air. Setelah bermukim di Jakarta beberapa pekan (1976), mereka sudah mengikat kontrak main di sebuah restoran Jakarta. Ini berkat kepiawaian sang manajer melihat peluang di beberapa cafe dan resto yang cocok untuk warna musik Black Brothers dengan warna musik rock dan R&B yang mereka mainkan. Sebagai seorang manajer grup musik, ia melengkapi kebutuhan grupnya dengan pasukan musik tiup agar dapat memberikan ciri dan warna khas yang lebih nyata dari grup Black Brothers sekaligus cepat dikenal.
Faktor keberuntungan rupanya tidak pernah berhenti menghinggapi grup ini. Selama berada di Jakarta, mereka pun mulai dilirik pihak produser rekaman untuk merealisasikan hasil karya cipta mereka yang sebelumnya telah ada. Di bawah label rekaman PT Irama Tara, Jakarta, maka Black Brothers melangkah lagi menuju dunia rekaman. Sang manajer Andy Ayamiseba mengatakan bahwa hal itu merupakan target utama mereka sejak awal.
Bak gayung bersambut, Hartono Hendra, sang manajer Irama Tara merespons dengn antusias rekaman perdana ini dengan dalih untuk menyejajarkan musisi Papua agar lebih maju dan dikenal ke seluruh Indonesia.
Kekuatan
Kekuatan musik Black Brothers dibandingkan dengan grup musik lainnya adalah mereka dapat memainkan beragam warna musik, mulai dari pop, rock, jazz, blues, bahkan dangdut. Hal ini tidaklah mengherankan, karena sebelum Black Brothers terbentuk beberapa personelnya merupakan musisi yang bergeliat dengan musik entertainment yang ada di klab-klab malam di Irian maupun Manado.

Melambungnya nama Black Brothers pascaalbum perdananya yang diberi judul Irian Jaya I, tidak dibarengi dengan citra positip sebagai pendatang baru. Pasalnya, dalam album perdana itu mereka memasukkan satu judul lagu Kisah Seorang Pramuria sebagai salah satu nomor andalan yang jauh sebelumnya telah dipopulerkan oleh grup The Mercys lewat vokal Charles Hutagalung untuk album mereka yang pertama. Dalam kasus ini sempat diisukan bahwa Black Brothers hanyalah sebagai grup yang mendompleng nama besar grup-grup yang sudah terkenal. Alhasil, Hengky M.S yang saat itu dalam formasi Black Brothers selain sebagai gitaris juga vokalis utama, segera melakukan klarifikasi. Ia mengatakan, '' Sebetulnya lagu itu punya kami sendiri. Saya yang mencipta. Saya buat pada 1972, ketika saya masih satu grup dengan Eddy Sumlang (adik Albert Sumlang, saxophonist the Mercys saat itu) dalam grup Galaxy's 69 di Sorong, Papua.'' Oleh Eddy lagu tersebut diambil dan dibawa ke Jakarta. Tak heran jika setelah itu ,lagu tersebut disebut-sebut sebagai ciptaan Albert Sumlang, dan Hengky M.S sendiri baru mengetahuinya setelah rekaman grup The Mercys tersebut baru beredar di wilayah Papua (1974).
Sukses dalam rekaman, rupanya semakin menambah antusias pecinta musik di Tanah Air terhadap Black Brothers, mengingat nama Black Brothers pada awal terbentuknya disebut-sebut sebagai grup musik rock. Maka atas prakarsa sekumpulan mahasiswa Papua yang ada di Jakarta, pada 28 Desember 1976 di Istora Senayan Jakarta, Black Brothers di-duel meet-kan dengan grup SAS, asal Surabaya yang kala itu memang sedang melejit sebagai rock trio tangguh selain Superkid, Bandung. Yang patut dicungi jempol kepada grup ini, yaitu mereka cukup percaya diri dengan membawakan lagu ciptaan sendiri bertajuk Huambello sebagai lagu pembuka dengan lirik berbahasa Papua dan diaransir dengan warna musik hardrock yang cukup kental.
Semakin tersohor
Kekuatan lirik dan aransemen musik Black Brothers cukup mengundang simpati masyarakat pencinta musik Indonesia, baik melalui rekaman maupun dalam tampilan di panggung, membuat sang manajer Andy Ayamiseba mendapat inspirasi baru. Untuk menggebrak pentas-pentas pertunjukan dalam warna rock, ia tetap mempertahankan nama Black Brothers sebagai grup musik panggung. Sedangkan untuk memainkan musik-musik entertainment diberbagai klab malam di belahan kota Jakarta, ia mencomot beberapa musisi asal Papua lainnya untuk membentuk grup baru.

Tak heran tawaran untuk pentas-pentas live semakin meningkat. Apalagi ketika dalam suatu acara pertunjukan musik di Gelora Saparua, Bandung pada akhir Januari 1977, grup ini ditampilkan bersama grup rock tuan rumah, Freedom yang dimotori oleh rocker kawakan Soleh Soegiarto dan grup Bani Adam,yang belum lama terbentuk dengan vokalis Faried Hardja.
Di sini Black Brothers sudah mulai mengurangi dominasi unsur-unsur musik tiup (horn section) untuk lebih berkonsentrasi ke warna musik rock yang mereka mainkan. David Bethay, sang vokalis Black Brothers, berhasil memancing kepuasan penonton dengan lagu Huambello yang pernah mereka tampilkan sewaktu bersama grup SAS di Jakarta sebelumnya. Dengan mengenakan kostum tradisionil koteka, para personel Black Brothers terlihat sangat alami sekali untuk ukuran kostum suatu grup rock dalam pertunjukan musik.
Sukses dengan album perdana, mereka pun meneruskan rekaman album kedua lewat musik yang lebih beragam dengan judul album Hari Kiamat. Album kedua ini pun menuai sukses, seperti album pertama, terlebih lagi mereka memasukkan lagu tradisionil Huambello dalam album ini. Begitu seterusnya sampai album-album berikutnya , semuanya mereka kerjakan di bawah label Irama Tara.
Mulai meredup
Keberhasilan Black Brothers menembus dunia musik Indonesia membuat beberapa personel mulai melakukan ancang-ancang untuk bersolo karier. Hengky M.S, kelahiran Pulau Talaud di Sulawesi Utara, sudah menyiapkan karya cipta sendiri untuk rekaman album solonya. Munculnya masalah internal di tubuh Black Brother mengakibatkan nama grup Black Brothers mulai meredup.

Keberadaan Black Brothers sampai 1983, semakin kabur meskipun di dunia rekaman mereka sempat merilis album baru hasil kreatifitas para musisinya untuk tetap mempertahankan nama Black Brothers. Dengan dikeluarkannya album Black Brothers berbahasa Papua yang diberi judul 25 Tahun Black Brothers itu dianggap sebagai album terakhir mereka, selain album kolaborasi (modern) bertajuk Sajojo dengan beberapa nomor lagu daerah Papua.
Kehadiran grup musik dari Timur Indonesia ini membangkitkan rasa musikalitas para musisi lain untuk mengikuti jejak pendahulunya. Tak heran jika grup-grup musik, seperti Black Papas, Black Sweet, Black Power, dan bahkan Black Family yang notabene menggunakan awalan 'black' lebih mencirikan tempat asal mereka terbentuk di tanah Papua. Padahal, grup musik rock yang lebih berkibar namanya setelah era Black Brothers, juga berasal dari tanah Papua ini, justru grup Airmood (tanpa pakai embel-embel nama 'black' untuk grupnya).
DISKOGRAPHI
Album Grup:

1. Kisah Seorang Pramuria (Vol 1) Irama Tara
2. Derita Tiada Akhir (Vol 2) Irama Tara
3. Lonceng Kematian (Vol3) Irama Tara
4. Hilang Irama Tara
5. Nuru Aipani (lagu daerah Irian Jaya) Irama Tara
6.
Oh Inanekeke (spesial senam nonstop) Irama Tara
7. Sajojo (spesial senam) Irama Tara
8. Mula Wakeke (west Papua) Irama Tara
Album The Best:
1. 14 Lagu Terbaik Irama Tara
2. 22 Spesial Album Irama Tara
3. Black Brothers (album Yuanita Budiman) Irama Tara

( )
Selasa, 08 April 2008
Black Sweet
Anak Jayapura yang Sukses di Jakarta
Oleh : Anda & Andi/KPMI

Berawal dari dua band yang berbeda, band Cenderawasih di bawah asuhan TNI Angkatan Darat dan band Universitas Cenderawasih yang personelnya para mahasiswa di kampus tersebut. Sekitar tahun 1977 di Jayapura, mulailah mereka mencoba untuk mencipta lagu, beberapa di antaranya Memory 3 Februari dan Rintihan Sebuah Lagu, serta sebuah lagu ciptaan Harry Letsoin bertajuk Smile.
Lagu-lagu itu mendapat sambutan hangat dalam setiap pentasnya, sehingga begitu digemari masyarakat kota Jayapura. Atas dasar itu pula mereka berencana untuk lebih serius lagi dalam bermusik. Dan ini menjadikan sebuah pergulatan batin yang luar biasa ketika mereka harus memutuskan tetap melanjutkan kuliah yang hanya tinggal satu semester lagi menjadi sarjana atau pergi ke Jakarta untuk meraih cita-cita bermusik. Dengan pertimbangan matang, mereka memutuskan untuk tetap bermusik. Dengan formasi awal, yaitu Steven Letsoin (lead guitar), Harry Letsoin (bass), Gerald F Tethool (keyboard), Jhon Keff (drum), dan Ian Ulukyanan (lead vokal)
Mengadu nasib ke Jakarta
Bermodalkan kemampuan bermusik yang tinggi dan uang saku dari Steven Letsoin yang didapat dari mengajar bahasa dan sastra Indonesia di Universitas Cenderawasih, mereka pun bertolak menuju Jakarta untuk menggapai mimpinya sebagai pemusik. Mereka menumpang kapal laut/kapal barang dengan perjalanan hampir dua puluh hari lamanya.

Pada 31 Desember 1981 di Jakarta, secara resmi nama Black Sweet diproklamasikan dengan merekrut beberapa anggota baru, yakni Amry M Kahar (saxophone), Karim Assor (terompet), dan Iskandar Assor (terompet), yang tidak lain adalah mantan anggota band Black Brother.
Dalam strategi pemasarannya, mereka mencoba menawarkan lagu-lagunya ke beberapa perusahaan rekaman. Album pertama pun beredar dengan mengusung lagu Rintihan Sebuah Hati ciptaan Letsoin dan Pusaka tak Bernama ciptaan Sam Kapissa. Album yang berisikan 12 lagu ini mendapat sambutan dari masyarakat luas. Dengan sendirinya nama Black Sweet mulai terangkat kepermukaan khasanah musik Indonesia.
Pada periode 80-an, Black Sweet menyelesaikan tiga album pop Indonesia, album rohani dan album lagu-lagu daerah nusantara. Di antara lagu-lagu tersebut ada lagu ciptaan Steven Letsoin yaitu Akhir Sebuah Kisah Lalu yang masuk dalam tangga lagu-lagu nasional pada saat itu.
Kontrak baru
Pada tahun 1984, Black Sweet menandatangani kontrak baru dengan Pratama Record dan merilis dau album, yaitu Christie dan Ayah Ibu. Peluncuran kedua album ini disusul dengan pergantian personel di kelompok Black Sweet dengan keluarnya Amry dan Iskandar. Posisi mereka digantikan oleh Albert Sumlang. Dengan formasi inilah Black Sweet mulai mendapatkan tawaran untuk tampil di pub atau cafe, dan ini dijalaninya selama tujuh tahun.

Sempat menghilang beberapa saat dari dunia musik tidak menyurutkan tekad Black Sweet untuk membuat album baru. Dengan menggandeng Duba Record mereka pun melahirkan album dan beberapa lagunya menjadi hit, di antaranya bertajuk Kau, Aku dan Dia. Beberapa album daerah juga album rohani dikeluarkan bersama Duba Rekord.
Tahun 1995, perubahan formasi kembali terjadi dengan masuknya Anto Sax pada saxophone dan Iche Fofied pada bass. Formasi ini sangat produktif memproduksi album rekaman dan juga beberapa kompilasi lagu-lagu dari album-album awal Black Sweet. Posisi ini bertahan sampai sekarang walaupun tidak menutup kemungkinan berkolaborasi dengan musisi lain.
Black Sweet juga ikut berperan serta dalam mempromosikan daerah Boven Digoel dalam rangka mandukung program pemerintah dalam hal pariwisata. Maka keluarlah VCD Black Sweet vol 1 dan 2.
Memang musik Black Sweet identik dengan musik pop melankolis dan salah seorang personilnya, Harry Letsoin, juga mengarasemen serta menciptakan lagu untuk artis lain. Grup ini juga membawa penyanyi Indonesia untuk konser ke luar negeri sebagai wakil budaya atau undangan event organizier dari luar negeri.
Dari uratan wajah mereka yang sudah menua dan masih melakukan show di beberpa tempat, mereka terlihat puas. Dari hasil bermusik, mereka dapat membiayai anak-anak mereka sampai jenjang mahasiswa, menginggat awal karier musik mereka yang penuh perjuangan dan meninggalkan kerja sebagai dosen dan bangku kuliah demi musik.
DISKOGRAFI
Album :

1. Pusara Tak Bernama (Vol 1/Pop) Dm/Pelangi 1979
2. Akhir Sebuah Kisah (Vol 3/Pop) Dm/Ar 1981
3. Terlambat Sudah (Pop Indonesia) Duba 1994
4. Nona Si Jantung Hati (Daerah Papua/Maluku) Duba 2001
5. Lestari, Dm/Virgo 1984

( )


Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

Road To Peace - NAIF-SLANK, 2004 JADWAL TOUR Sabtu, 18 Desember 2004 06:00:00 Soundrenalin - di jakarta Minggu, 12 Desember 2004 06:00:00 Soundrenalin - di kota makasar Minggu, 28 November 2004 06:00:00 Soundrenaline - di kota padang Kamis, 04 November 2004 06:00:00 Ramadhan sensation tour - di unas on stage :16.30 Rabu, 03 November 2004 06:00:00 Ramadhan sensation tour - di universitas pakuan bogor on stage :16.30 Selasa, 02 November 2004 06:00:00 Ramadhan sensation tour - di mercubuana on stage :16.30 Senin, 01 November 2004 06:00:00 Ramadhan sensation tour - di gunadarma on stage :16.30 Kamis, 28 Oktober 2004 06:00:00 Ramadhan sensation tour - di unisma bekasi on stage :16.30 Rabu, 27 Oktober 2004 06:00:00 Ramadhan sensation tour - di kampus pancasila on stage :16.30 Minggu, 07 Maret 2004 19:00:00 Stadion Sultan Syarif Abdulrahman, Pontianak, Kalimantan Barat - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Kamis, 04 Maret 2004 19:00:00 Stadion Diponegoro, Semarang Jawa Tengah - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Selasa, 02 Maret 2004 19:00:00 Yogyakarta - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Minggu, 29 Februari 2004 19:00:00 Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Jumat, 27 Februari 2004 19:00:00 Malang, Jawa Timur - On stage: 19:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Selasa, 24 Februari 2004 19:00:00 Art Center, Denpasar, Bali - On stage: 19:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Minggu, 22 Februari 2004 19:00:00 Stadion Turida Cakra, Mataram, Nusa Tenggara Barat - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Jumat, 20 Februari 2004 19:00:00 Makassar, Sulawesi Selatan - On stage: 19:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Rabu, 18 Februari 2004 19:00:00 Stadion Klabat, Manado, Sulawesi Utara - On stage: 19:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Senin, 16 Februari 2004 19:00:00 Samarinda, Kalimantan Timur - On stage: 19:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Minggu, 15 Februari 2004 19:00:00 Stadion Persiba, Balikpapan, Kalimantan Tengah - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Jumat, 13 Februari 2004 19:00:00 GOR Hassanudin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Selasa, 10 Februari 2004 19:00:00 Stadion Jenggolo, Sidoarjo, Jawa Timur - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Minggu, 08 Februari 2004 19:00:00 Stadion Kamal Junaedi, Jepara, Jawa Tengah - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Jumat, 06 Februari 2004 19:00:00 Lanud Atangsanjaya, Bandung, Jawa Barat - On stage: 19:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Rabu, 04 Februari 2004 19:00:00 Stadion Dadaha, Tasikmalaya, Jawa Barat - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Senin, 02 Februari 2004 06:00:00 Lapangan Arhanudse, Cirebon, Jawa Barat - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Jumat, 30 Januari 2004 19:00:00 Lap. Infanteri 305, Bogor - On stage: 19:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Kamis, 29 Januari 2004 19:00:00 GOR Ciceri, Serang - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Selasa, 27 Januari 2004 19:00:00 Lapangan Parkir Bumi Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Minggu, 25 Januari 2004 19:00:00 Balerang Concert Court, Batam - On stage: 19:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Sabtu, 24 Januari 2004 19:00:00 Lapangan Awal Cross, Pekanbaru, Riau - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Kamis, 22 Januari 2004 19:00:00 Stadion Atas Ngarai, Bukittinggi, Sumatera Barat - On stage: 19:00 Organized by: A-Mild & Deteksi Senin, 19 Januari 2004 19:00:00 Pardede Hall, Medan, Sumatera Utara - On stage: 16:00 Organized by: A-Mild & Deteksi

Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

Slank usung semangat "fair play" pembukaan ISL

Palembang (ANTARA) - Grup band ternama Slank mengusung semangat "fair play" pada penampilannya mengisi acara pembukaan kompetisi Liga Super Indonesia 2013, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sabtu. Slank yang menjadi grup musik papan atas Indonesia itu tampil atraktif di atas panggung yang ditempatkan pada bagian depan tribun selatan. Meski ribuan penonton tertahan di tribun atau tak memiliki akses mendekati panggung, namun tidak mengurangi semarak acara pembukaan itu. "Penampilan seperti ini, sangat jarang dilakukan Slank, penonton jauh jadi agak kurang greget. Tapi yang terpenting kami sudah ada di Jakabaring dan mendorong `fair play`, baik bagi tim tuan rumah dan tamu. Semoga hal ini terus berlanjut pada pertandingan lain," kata vocalis Slank Kaka di sela penampilannya. Slank mengawali penampilan sore itu dengan menyanyikan beberapa lagu hits yakni "Bang-bang Tut", "I Miss You, But I Hate You", dan "Gara-gara Kamu", "Tong Kosong", dan "Bola". Aksi Slank semakin mendapat apresiasi karena penonton mulai berdatangan dan memadati tribun. Lagu berikutnya cukup akrab ditelinga masyarakat, "Seperti Koruptor", "Jangan Ingkari Janji", dan "Kemenangan". Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin yang menyaksikan dari dekat penampilan Slank menyempatkan diri memberikan gelar warga kehormatan Sriwijaya FC kepada band yang bermarkas di Gang Potlot, Jakarta itu. Secara simbolis mantan bupati Musi Banyuasin itu memberikan jersey Sriwijaya FC kepada Kaka dan kawan-kawan. "Suprise, nomor jersey saya 80, yang lain juga dapat," kata Kaka. Grup band yang telah menginjak usia 30 tahun itu akhirnya menutup penampilan dengan lagu andalan "Ku tak bisa". Selanjutnya meningalkan panggung dengan terlebih dahulu mengitari pinggir lapangan menggunakan tiga unit mobil golf didampingi Alex Noerdin dan jajaran manajemen klub. Penonton pun memberikan sambutan dengan berdiri sambil bertepuk tangan. Acara pembukaan Liga Super Indonesia itu pun dilanjutkan dengan pertandingan perdana antara Sriwijaya FC melawan Persiba Balikpapan, pukul 19.00 WIB. (I016/M033) Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2013

Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

SLANK Jadi Tokoh Novel 'Pahlawan' dari Atlantis

TEMPO.CO, Jakarta: Sebuah novel baru berjudul Slank 5 Hero Dari Atlantis (Peace Virus Padi dan Sayur)yang diluncurkan senin 28 Januari 2013 di Hotel Four Seasons, Jakarta, bagaikan hadiah istemewa bagi grup Slank yang tahun ini genap berumur 29 tahun. Sebagai penulis novel politik, Sukardi Rinakit memilih grup band Slank sebagai tokoh dalam novel karya terbarunya karena menurutnya band bergenre rock dan blues ini dianggap tidak hanya piawai membuat lagu yang kritis terhadap masalah sosial, namun juga peduli pada masalah politik di Indonesia. Novel politik yang ringan ini menceritakan preferensi politik masyarakat yang hidup di lingkungan padi dan sayur. Dalam peluncuran novel politik Slank 5 Hero Dari Atlantis (Peace Virus Padi dan Sayur) bukan saja personel Slank seperti Kaka, Bimbim, Ivan, Abdee, dan Ridho saja yang datang, melainkan para tokoh juga tampak hadir seperti Tri Sutrisno, Yusuf Kalla, Mahfud MD serta tokoh penting lainnya. Video Journalist / Naskah : DENNY SUGIHARTO Narator/Editor : DWI OKTAVIANE

Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

Slank tak Tahu Namanya Jadi Pahlawan dalam Novel

Jakarta, C&R Digital - Grup band rock Slank mengaku tak tahu jika namanya dijadikan tokoh novel politik karya Sukardi Rinakit. Novel berjudul Slank 5 Hero dari Atlantis (Peace Virus Padi dan Sayur) ini baru diberikan pada band beraliran blues rock ini saat proses cetak dan siap diedarkan. “Mas Sukardi bilang Slank jadi tokoh Hero-nya pas bukunya mau rampung. Ya sudah buat kami sih tak masalah,” ungkap Bimbim kepada C&R Digital dalam acara peringatan ulang tahun ke-12, Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) sekaligus peluncuran novel tersebut di Hotel Four Seasons Jakarta, Selasa. “Ini sebuah kejutan. Mas Sukardi beri kami kejutan dua kali. Tiba-tiba beliau datang ke markas bawa buku katanya hadiah ulang tahun Slank yang ke-29. Luar biasa sekali, benar-benar sebuah penghargaan yang tertinggi yang kami terima.” Sebelumnya, Bimbim menjelaskan, Sukardi juga memberi jalan bagi Slank yang sedang bingung ingin bertemu dengan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, untuk mengadukan kasus pencekalan yang sering dilakukan oleh aparat kepolisian. Personil lain, Ridho, menimpali, novel setebal 272 halaman tersebut, sarat dengan nuansa politis yang dikemas dengan gaya bahasa ringan hingga mudah dipahami oleh dari semua kalangan dan usia. “Mas Sukardi itu bukan orang yang semabarangan, dia orang hebat dalam dunia pilitik dan penuls novel terbaik yang bangsa ini punya, padahal kami enggak pernah kenal dengan beliau,” paparnya. Band yang beranggotakan Bimbim (drum), kaka (vokal), Ridho (bass), Abdee (gitar) dan Ivan (gitar) ini merasa sangat beruntung bisa dijadikan tokoh novel,”Kami sangat beruntung dan bersyukur, selain bisa dijadikan tokoh di novel karya mas Sukardi juga bisa bertemu dengan orang-orang hebat dalam dunia politik. Buku ini juga sebagai jalan bagi Slank untuk bisa bertemu dengan siapa saja,” timpal Bimbim. Bimbim berharap buku ini bisa menginspirasi dan memberi pendidikan politik bagi masyarakat awam. “Justru ini membuat kami senang, mudah-mudahan buku ini bisa menanamkan pendidikan politik mendasar bagi semua kalangan,” harapnya. “Buku ini bisa dibaca dan dipahami dari semua kalangan dan usia, isinya dalam, ada pencerahan, ada kebangsan, nasionalis dan ajakan untuk berbuat atas nama bangsa.” Sukardi berencana membuat novel tetralogi dengan tema moto Slank, Peace, Love, Unity and Respect. Peace merupakan seri pertama tetralogi yang bercerita tentang preferensi politik masyarakat di lingkungan padi dan sayur. Selanjutnya dia akan membuat Love yang bercerita tentang perkebunan, Unity tentang nelayan dan Respect tentang perkotaan.

Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

Andi Rif Dukung Langkah Slank

JOGJA — Langkah Slank yang mengadu ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait seringnya mereka mendapatkan larangan konser mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak tak terkecuali dari Andy, vokalis RIF. Menurut Andy larangan tersebut jelas sangat tidak beralasan. Ia menduga larangan tersebut merupakan bukti ketakutan polisi yang khawatir Slankers [sebutan penggemar Slank] berulah. “Kenapa mereka [Polisi] harus takut bukankah pekerjaan mereka memang mengamankan massa,” tandasnya kepada sejumlah wartawan di Kafe Liquid, Sabtu, (26/1/2013). Andy mengatakan kericuhan yang terjadi dalam konser Slank seharusnya bukan murni kesalahan Slank ataupun pihak penyelenggara. Ia justru melihat kericuhan konser terjadi karena ulah dari segelintir Slankers yang terkadang bertindak diluar batas. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada fans agar menjaga perilaku mereka karena jika tidak akan berdampak besar terhadap band kesayangan mereka sendiri. “Perlu digodog lagi kesadaran fans karena kalau mereka berbuat ulah dalam konser yang kena band mereka sendiri. Kan rugi kalau mereka ga bisa nonton konser band kesayanganya,” ungkapnya. Slank sendiri belum lama ini melapor ke MK lantaran beberapa kali dicekal oleh pihak kepolisian. Bahkan hal tersebut dirasakan sejak tahun 2008 silam. Dalam kedatangannya itu band yang bermarkas di Gang Potlot itu mengadu ke MK terkait penafsiran pasal 15 UU 2/2002 tentang kepolisian yang dinilai abu abu. sumber : Solopos

Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

Kaka SLANK, Kapok Jadi Budak Narkoba

Jakarta, KasaKusuK.com Setelah bertahun-tahun menjadi budak narkoba, Kaka berhasil bangkit sekaligus berprestasi dengan grup band Slank hingga sekarang. Akhadi Wira Satriaji, demikian nama lengkap Kaka Slank yang diberikan orangtuanya. Anak bungsu dari empat bersaudara ini lahir di Jakarta pada tanggal 10 Maret 1974. Namun, ia tidak terlalu lama mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya. Ibunya, Hilluna, berpulang ke rahmatullah pada saat Kaka masih baru menginjak usia dua tahun. Tak berapa lama kemudian, ayahanda tercinta, Agus Soemadi juga tutup usia. Jadi sejak kecil ia telah menjalani hidup sebagai yatim piatu. Mungkin karena kurangnya kasih sayang orang tua itu, semasa sekolah Kaka tumbuh menjadi anak yang nakal. Ia kerap berkelahi dengan teman-teman sekelasnya. Meski nama kaka sekarang terkenal sebagai penyanyi, namun Kaka mengaku sejak kecil sebenarnya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang penyanyi. Cita-citanya ketika kecil justru tergolong tidak biasa, Kaka kecil memiliki impian untuk menjadi seorang binaragawan. Namun, karena postur tubuhnya yang kurang mendukung, cita-cita itu pun tinggal kenangan. Tapi kecintaan Kaka pada musik juga sudah terlihat sejak ia masih belia. Hanya saja, selera musik Kaka berbeda dari anak-anak seusianya. Jika kawan sebayanya menyukai musik riang gembira khas anak-anak, tidak demikian halnya dengan Kaka. Ketika masih berseragam SD, ia sudah gemar mengoleksi kaset-kaset Deep Purple dan Rolling Stone. Menurut Kaka, hobinya itu berawal dari seringnya dirinya menyaksikan aksi Cikini Stones Complex, grup band yang didirikan Bimo Setiawan alias Bim-Bim yang kebetulan adalah sepupu Kaka. Cikini Stones Complex (CSC), merupakan cikal bakal grup band rock ternama Tanah Air, Slank. CSC yang didirikan pada Desember 1983, awalnya adalah beranggotakan anak-anak SMU Perguruan Cikini. Dalam perkembangannya, CSC berganti nama menjadi Red Evil, dengan formasi Bim-Bim (drum), Erwan (vokal), Bongky (gitar), Denny (bas), dan Kiki (gitar). Sejak itu, rumah Bimbim di Jl Potlot menjadi markas Red Evil. Karena penampilan para personilnya yang terkesan urakan dan "slengean", maka nama Red Evil pun diganti menjadi Slank. Sementara itu, sebelum bergabung dengan Slank, Kaka juga telah merintis karir musiknya bersama Mas To, kakak Bim-bim. Mereka kemudian membentuk grup band yang diberi nama Brutal yang sering membawakan lagu Iron Maiden. ''Tapi nggak pernah boleh manggung, karena namanya terlalu sadis untuk anak ukuran SD. Terus diganti dengan Drell (rentetan tembakan), ganti lagi menjadi Lovina,'' Kenang Kaka. Di Lovina, Kaka serius menggeluti perannya sebagai vokalis. Di saat yang hampir bersamaan Slank tengah vakum pasca hengkangnya sang vokalis lawas, Well Welly. Ketika Kaka tengah beraksi di atas pentas, kebetulan Bim-Bim sang deklarator Slank menyaksikan dan langsung kepincut pada suara Kaka. Karena Slank akan aktif lagi dan masuk dapur rekaman, Bim-bim pun berniat untuk 'meminjam' Kaka. Dalam perjanjian awal, Kaka hanya akan menjadi vokalis Slank selama dua tahun, namun nyatanya Kaka dapat bertahan di Slank hingga saat ini. Boleh dibilang sebelum kehadiran Kaka, Slank sempat mengalami pasang surut akibat bongkar pasang personil. Hingga akhirnya dengan bergabungnya Kaka sebagai vokalis, Pay sebagai gitaris dan Indra Q sebagai kibordis, Slank pun mulai tampil solid. Mas Indra yang akhirnya membuka jalan bagi Slank untuk rekaman bulan desember 1990. Album pertama mereka, Suit-Suit... Hey Hey... dengan hits ''Memang'' dan ''Maafkan'' ini meledak di pasaran. Album itulah yang di kemudian hari mengibarkan bendera Slank di blantika musik Indonesia. Sejak saat itu Kaka menikmati karir bermusiknya bersama Slank. Namun, dunia hiburan yang penuh dengan godaan kenikmatan sesaat akhirnya menjerumuskan suami Natascha Oking itu menjadi seorang pecandu narkoba. Awalnya ia mengaku hanya sekedar coba-coba, namun lama kelamaan efek barang haram itu mulai meracuni otaknya. Sejak saat itu ia pun menjadi pecandu. Selama beberapa tahun, ayah tiga anak itu menjadi budak narkoba. Namun seiring berlalunya waktu ia mulai menyadari narkoba berpengaruh buruk bagi kesehatan fisik dan psikis. Tak hanya itu namanya sebagai vokalis sebuah grup band terkenal yang memiliki ribuan bahkan jutaan penggemar setidaknya dapat menjadi panutan. Hingga pada akhirnya, dengan niat yang sungguh-sungguh di tahun 2000 Kaka berusaha keras menyembuhkan ketergantungannya pada narkoba. Dengan bantuan terapi dan obat-obatan dari Negeri Tiongkok, Kaka berhasil melepaskan diri dari belenggu barang haram itu. Sejak mendeklarasikan diri telah bebas dari narkoba ia juga berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak akan menyentuh narkoba lagi. Mitos bahwa dengan narkoba kreatifitas dapat bertambah pun langsung ditepisnya. Kaka ingin membuktikan tanpa narkoba pun ia dapat berkreasi bahkan jauh lebih baik dibanding dahulu. (S)

Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

Bimbim Slank: Hari Gini Pakai Narkoba, Ketinggalan Zaman

JAKARTA, KOMPAS.com -- Penggawa grup musik Slank, Bimbim, menyayangkan bila masih ada publik figur yang terbukti mengonsumsi narkoba. Pasalnya, menggunakan narkoba sudah terbukti oleh para ahli tidak membawa manfaat sedikitpun bagi pemakainya. Hal itu disampaikan Bimbim menanggapi penggerebekan Badan Narkotika Nasional (BNN) di kediaman artis Rafli Ahmad, Minggu (28/1/2013) subuh. Dari 17 orang yang dites urine, baru lima orang yang dinyatakan positif mengonsumsi narkoba jenis ganja dan ekstasi. "Ada lagunya Slank tentang pengguna itu, 'Samber Geledek'. Orang-orang yang masih hari gini pake narkoba, itu masih ketinggalan zaman," kata Bimbim ditemui di Hotel Four Season, Jakarta, Senin (28/1/2013). Bimbim mengibaratkan, narkoba adalah musuh dalam selimut. Narkoba menurutnya tidak pandang bulu dalam menyerang calon penggunanya, tidak hanya publik figur namun juga orang biasa. Bimbim juga mengingatkan agar setiap orang harus mewaspadai narkoba dan mengerti bahayanya. "Semua musti aware, harus sama-sama aware semua. Narkoba itu bahayanya banget," tegas mantan pengguna narkoba itu. Bimbim menambahkan, berdasarkan pengalamannya, sangat berbahaya jika dalam kediaman seseorang ditemukan narkoba namun pemilik rumah negatif narkoba. Sebab, banyak asumsi yang beredar di masyarakat mengenai hal itu. Salah satunya, pemilik rumah dicurigai sebagai pengedar. Namun, terangnya, dapat juga narkoba ditemukan di rumah itu karena saat penggerebekan kebetulan ada pengguna yang sedang di tempat itu. "Kalau kita memegang dan positif (Narkoba), kita kan masih bisa meminta berobat dan tobat. Tapi kalau negatif mungkin lebih bahaya tuh orang," pungkasnya. Editor : Eko Hendrawan Sofyan

Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

Pakai narkoba sudah ketinggalan jaman, kata Bimbim

akarta (ANTARA News) - Penabuh drum Slank, Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim), mengatakan sekarang sudah bukan jamannya pakai narkoba, sudah ketinggalan jaman. "Ada lagunya Slank judulnya 'Disambar Geledek'. Lagu Slank untuk yang masih pakai narkoba. Masa ada sih (yang pakai) narkoba hari gini? Sudah ketinggalan jaman," katanya di Jakarta, Senin, usai peluncuran novel politik "SLANK 5 HERO ATLANTIS (Peace Virus Padi dan Sayur)" karya Sukardi Rinakit. Dia mengatakan, narkoba adalah musuh bersama yang harus diberantas, bukan hanya musuh para artis saja. "Kebetulan saja artis yang diekspos," kata dia. Bimbim juga mengaku terkejut mengetahui nama Wanda Hamidah masuk dalam daftar orang yang ditangkap karena diduga menggunakan narkoba dalam penggerebekan di rumah pemandu acara televisi Raffi Ahmad pada Minggu (27/1) dini hari. "Kalau Wanda, aku kaget," kata Bimbim yang mengaku mengetahui kiprah Wanda sebagai aktivis dan politisi. (nan) Editor: Maryati

Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

Slank Uji Materi ke MK

Merasa dimusuhi oleh pasal 15 UU Kepolisian, Slank bertekad akan mengajukan uji materiil ke MK. Inti pasal itu, mengharuskan tiap kegiatan keramaian publik mendapat izin keramaian dari aparat. "Sudah lima tahun sering kejadian. Di Tangerang malah 2 November lalu panggung sudah jadi, lighting sudah siap, tapi ternyata izin tidak keluar," kata drummer Slank, Bimbim seperti yang dituturkannya pada BBC Indonesia. Kerusuhan saat konser sering dijadikan pencekalan. Padahal, rusuh bukan cuma monopoli Slank. Namun, mereka tak bisa berbuat apa-apa. Polisi selalu menggunakan Pasal 15 UU Kepolisian sebagai dasar keputusannya. “Pasalnya karet banget, jatuhnya ya subyektif terserah siapa yang pakai saja," keluhnya. Bimbim juga mengeaskan, uji ini bukan untuk memusihi polisi. Tapi, usaha menghindari situasi yang sama terus terjadi. "Ini era reformasi. Mau demonstrasi saja cukup memberitahukan rencana aksi. Mau konser, menghibur masyarakat kok malah dipersulit." MK Welcome Banget Slank memulai niat ini dengan lebih dulu menemui Ketua Mahmakah Konstitusi Mahfud MD dalam sebuah acara yang diliput berbagai media, Selasa (22/1). Saat menemui Mahfud MD di kantor MK, bersama Bimbim mengaku kaget mendapat sambutan hangat dari staf sampai pimpinan MK. “Kami surprised banget, begitu welcome-nya sebuah institusi seperti MK dan (Ketua MK) Pak Mahfud menerima kami dengan tangan terbuka, malah stafnya ternyata banyak slankers juga," kata Bimbim sambil tergelak. Bimbim berangkat berdua dengan Ivanka (pemetik bas) dan ibu Bimbim yang juga manajer band ini, Bunda Iffet. "Beliau bilang gak usah pake lawyer, urus sendiri saja juga bisa," tambah pemilik nama asli Bimo Setiawan Almachzumi ini. Rencananya, dalam dua minggu ini, bersama sebuah tim, Slank rencananya sudah resmi mengajukan surat ke MK. Pencekalan Sejak Slank Dukung KPK Dalam berbagai obrolan kalangan media sosial muncul spekulasi pencekalan terjadi sejak sejumlah aktifitas Slank yang sangat vokal mendukung KPK di tengah konflik dengan kepolisian beberapa tahun lalu. Slank sendiri punya sangat banyak koleksi album dan lagu yang ditulis sebagai bentuk kritik sosial dan kecaman terhadap penguasa, politisi atau pihak lain. DPR misalnya, pernah berencana mengajukan tuntutan hukum setelah salah satu lagunya yang dibuat untuk mendukung KPK dianggap menghina lembaga itu. (on/bbcindonesia)

Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

Slank Konsultasi ke MK

Selasa, 22 Januari 2013 kemarin slank yang diwakili oleh BimBim dan Ivanka datang ke Makhamah Konsitusi untuk kemudian bertemu dengan Mahfud MD selaku ketua Makhamah Konstitusi. Selidik punya selidik, ternyata temen-temen dari Slank lumayan gerah dengan izin konser yang sulit sekali "turun" (malah lumayan sering enggak dikasih izin). Bimbim menyatakan kalau Pasal 15 Ayat 2 huruf a Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara. Tentang izin melaksanakan kegiatan di keramaian banyak berimbas ke Slank. Bimbim juga meneruskan kabar sempat konser Slank tiba-tiba dibatalkan dengan alasan Pasal 15 Ayat 2 huruf a UU No.2/2002 ini. Setelah konsultasi dengan Mahfud MD selesai, mereka melanjutkan acara dengan makan siang dan konferensi pers. Nah semoga hasilnya Slank bisa lebih aman dalam mengadakan konser ya Sobat Gen. sumber : kompas.com & slank.com

Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

Geram Tak Diizinkan Konser, Slank Ngadu ke MK

VIVAlife - Awal November lalu, Slank dilarang tampil oleh pihak kepolisian Tangerang dalam sebuah acara musik di BSD City. Tak hanya itu, Slank juga kesulitan menggelar konser di sejumlah daerah dengan alasan tertentu. Mengalami hal tersebut dan merasa dirugikan, Slank dan manajernya Bunda Ifet mengadu ke Mahakamah Konstitusi. Kedatangan personil Slank yang diwakili oleh Bim-bim dan Ivan disambut hangat ketua MK, Mahfud Md. "Kita datang sekitar jam 3-an, kita disambut, kita sampaikan apa yang kita rasakan, Slank soal konser yang sering gagal," ujar Bunda Ifet kepada VIVAlife, Selasa, 22 Januari 2013 Bunda Ifet mengatakan bahwa selama ini konser Slank selalu digagalkan dengan alasan keamanan. Padahal menurut ibu Bim-bim, konser yang diadakan para musisi luar negeri juga menyedot banyak pengunjung bahkan melebihi kapasitas. "Kami merasa UU itu (UU No.2 tahun 2002 tentang Izin Keramaian) jauh dari semangat reformasi. Dari spirit HAM (Hak Asasi Manusia) juga rasanya jauh. Jadi hari ini kami datang mau konsultasi ke Pak Mahfud (ketua MK)," ujar Bunda Ifet. Bunda berharap bahwa aduan Slank tersebut menjadi pertimbangan penting bagi Mahkamah Konstitusi sebagai penegak hukum tertinggi. Menurut Bunda Ifet, Slank juga bisa bekerja sama dengan pihak keamananan dalam hal ini kepolisian. "Bisa untuk kerja samanya, kita tahu risiko atau tidaknya mengadakan konser," ujarnya.

Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

Sulit Konser, Slank Konsultasi UU Polisi ke MK

Liputan6.com, Jakarta : Grup band Slank menyambangi Gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Band papan atas Tanah Air itu diwakili oleh Bimbim, Ivanka, dan Bunda Iffet yang langsung bertemu dengan Ketua MK, Mahfud MD. Dalam pertemuan yang tertutup mulai pukul 12.30 WIB hingga 13.30 WIB itu Slank berkonsultasi dengan Mahfud terkait penyelenggaraan konser musik. Slank memiliki pengalaman buruk terkait izin konser yang diselenggarakan di sejumlah daerah. Menurut penggebuk drum, Bimbim, penyelenggaraan konser musik yang diadakan Slank kadang terbentur dengan Pasal 15 ayat 2 huruf a Undang Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara. Pasal itu mengatur perihal izin melaksanakan keramaian. "Pasal 15 ayat 2 huruf a UU No 2 tahun 2002 yang mengatur soal izin keramaian, banyak berimbas ke Slank," kata Bimbim di Gedung MK, Jakarta, Selasa (22/1/2013). Bimbim yang juga pencipta lagu-lagu Slank menjelaskan, dengan pasal itu, aparat keamanan berdalih dapat membatalkan konser secara tiba-tiba. Alasannya, konser tidak memiliki izin resmi. Hal ini, lanjut Bimbim, Slank merasa sangat dirugikan akibat pembatalan konser tanpa alasan yang jelas. "Banyak yang dirugikan jika konser itu dibatalkan. Kami merasa UU itu jauh dari semangat reformasi, jauh dari Hak Asasi Manusi (HAM). Karena itu kita datang ke sini, mau konsultasi sama Pak Mahfud," ungkap Bimbim.(Ali)

Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

Slank ke MK Curhat Pelarangan Konser

Metrotvnews.com, Jakarta: Grup band rock Slank menemui Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md di Gedung MK, Jakarta, Selasa (22/1). Slank yang hanya diwakili Ivan, Bimbim dan bunda Ifet mengeluhkan seringnya pencekalan yang dilakukan aparat kepolisian atas konser konser Slank, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Menurut Bimbim, pencekalan itu pun terkait Undang-Undang No 2 tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Tontonan dan Keramaian. Bimbim menilai UU itu tak sejalan dengan semangat reformasi, apalagi dengan hak asasi manusia (HAM). "Kami rasa UU itu jauh dari semangat reformasi, dengan spirit HAM rasanya jauh. Jadi, kita datang mau konsultasi ke Pak Mahfud," kata Bimbim saat jumpa pers di Gedung MK, Jakarta, Selasa, (22/13). Konsultasi itu pun terkait dengan rencana penerbitan buku Slank. Bimbim menambahkan selama tahun 2008 hingga 2012 lebih dari 10 acara membatalkan penampilan Slank karena tidak mendapatkan izin kepolisian dengan alasan keamanan. Bagi Bimbim, kerugian materi bukanlah yang utama. Namun Slank mengaku kesulitan mengatur jadwal kegiatannya ke depan jika masalah keamanan masih terus membayangi penampilan mereka. "Kalau nominal enggak mikirin, yang kita sedihin kita enggak bisa planning. Kita enggak bisa menjadwalkan tur untuk tahun 2015, karena ya abu-abu disini itu yang kita sedihin. Karena, banyak waktu, investasi ide yang tidak bisa direalisasikan," tambahnya. Ke depan, Slank berencana mengajak band-band lain dan juga promotor yang sempat konsernya ditolak, untuk menguji UU No 2 Tahun 2002 Pasal 15 ayat 2a. "Setelah kita ngobrol, memang UU ini jauh dari prinsip HAM, keadilan reformasi konstitusi. Pak Mahfud bilang bisa untuk diuji materi. Ya mungkin kita akan ajak band-band lain, EO (event organizer), promotor lain yang punya keluhan sama untuk sama-sama uji materi," tandasnya.(LV/DSY)

Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

Bimbim Gugat ke MK, Polri Ikhlas

Mabes Polri tak risau digugat Slank ke Mahkamah Konstitusi. Polisi berdalih, izin keramaian tetap dibutuhkan untuk antisipasi kerusuhan di lokasi. Polri mempersilahkan Slank melakukan judicial review UU Kepolisian ke mahkamah Konstitusi. "Silahkan saja, ini negara demokrasi, sangat terbuka untuk itu. Kami tentu menghargai," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar di kantornya Rabu (23/1/2013). Boy menjelaskan, izin keramaian memang diatur dalam UU Kepolisian pasal 15 huruf (a). Boy membantah polisi tidak menghargai grup musik apalagi menghalang-halangi. "Semua itu demi kepentingan umum, keamanan yang menjadi tugas utama polisi," kata jenderal bintang satu itu. Saat ini, perizinan konser dan keramaian ditangani oleh Badan Intelijen dan Keamanan Polri. Izin akan diberikan jika persyaratan terpenuhi. Termasuk penerimaan warga di sekitar lokasi konser. "Jangan sampai ada bentrok, konser ini kan ada massa pendukung, dan jumlahnya besar," kata Boy. Pada 2009, kata Boy, konser Slank pernah ricuh di Sulawesi Tengah. "Tentu kalau ada yang seperti itu, polisi yang bertanggungjawab untuk mengamankan," kata alumnus Akpol 1988 ini. Boy menjelaskan tahun lalu (2012) di wilayah Polda Metro Jaya, konser Slank tampil sembilan kali. Beberapa tempat yang dipakai misalnya di Hard Rock Cafe, di PRJ, ada di Makobrimob, museum Fatahillah. Hanya ada satu tidak dikeluarkan karena bulan ramadhan. "Kalau tidak salah di wilayah Tangerang," katanya. Mantan Kapolres Pasuruan itu menegaskan, Polri menghargai dan mengapresiasi karya seni "grup musik yang mau tampil, tapi pada masyarakat luas hendaknya menikmati musik dengan tetap patuh hukum. "Jangan kita "menikmati musik, menggandrungi band-band tapi ada pihak-pihak yang dirugikan karena adanya pengrusakan atau tindakan merisaukan, meresahkan masyarakat lainnya, mengganggu ketertiban umum," ungkapnya. Selasa lalu, grup musik Slank menemui Ketua MK Mahfud MD. Slank berencana akan menggugat Undang-undang No. 2 Tahun 2002 Pasal 15 huruf (a) tentang memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat lainnya. Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim Slank telah berkonsultasi dengan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan tersebut. Pada Mahfud, Bimbin curhat band yang dipimpinnya sudah sering kali tidak bisa menggelar konser lantaran tidak mendapatkan izin dari kepolisian. Di antaranya bahkan banyak yang dicekal. [ant/rob]

Selengkapnya.........
Rabu, Januari 30, 2013

Komisi 3 DPR RI Kecam Pencekalan Slank di Lampung

Jakarta – Berikut ini Lampungku.com wartakan secara utuh rilis media yang diterima dari Eva Kusuma Sundari, anggota Komisi 3 DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan terkait pencekalan terhadap konser Slank, 23 November 2012 di lapangan Saburai Lampung: Polri Harus Menjelaskan ‘Blacklist’ terhadap Slank Tidak diijinkannya Slank berpentas di Lampung oleh kepolisian setempat tanpa disertai alasan mendatangkan kekecewaan para penggemarnya. Ini menggenapi kekecewaan para penggemar di daerah lain oleh permasalahan yang sama. Tidak ada laporan tindakan kriminal yang dilakukan Slank, tidak ada keberatan resmi dari ormas setempat dan tidak ada juga ancaman keamanan terhadap pertunjukan. Slank tidak mempunyai musuh. Sehingga alasan yang kuat adalah berkaitan dengan kepolisian itu sendiri terhadap Slank. Pemihakan Slank ke KPK saat konflik “Cicak vs Buaya” diduga menimbulkan dendam kepolisian sehingga penggunaan kewenangan pemberian ijin pertunjukan dipakai sebagai strategi balas dendam. Ini tentu bentuk penyalahgunaan wewenang (abuse of power) dan tidak adil bagi Slank dan para penggemarnya. Sebagai penegak hukum, Polri sepatutnya malah mendukung gerakan budaya Slank dengan kampanye antikekerasan (slogan Piss), antikorupsi maupun antisektarianisme. Tema2 Slank ini seiring dengan tugas Polri baik sebagai penjaga ketertiban masyarakat maupun sebagai penegak hukum. Tidak ada alasan untuk mem-’black list’ Slank karena tindakan tersebut justru merugikan masyarakat dan polisi sendiri. Saya meminta Polri untuk taat pada protap pemberian ijin pertunjukan dan memberlakukan hal tersebut secara adil kepada para seniman termasuk Slank. Saya menilai baik secara content maupun tindakan Slank yang positif bagi kepentingan masyarakat sehingga baik penegak hukum termasuk Polri harus memfasilitasi misi positif yg diusung Slank Jakarta, Kamis, 22 November 2012 EVA KUSUMA SUNDARI Anggota Komisi 3 DPR RI/ FPDIP Ricky Tamba – Lampungku.com Kredit Foto: www.mobile.seruu.com

Selengkapnya.........