Selasa, April 17, 2012

Voice Pawai Budaya dan Konser Kemanusiaan Kampanye Perdamaian untuk Indonesia Timur di Yogyakarta




VOTE (Voice from the East) merupakan sebuah gerakan kampanye sosial yang digagas oleh seniman dan penggiat social untuk mengembalikan martabat kemanusiaan, perdamaian, kesejahteraan, pelestarian lingkungan, demokratisasi serta merawat keberagaman dan budaya di Indonesia Timur. Bagi VOTE, Indonesia Timur adalah benteng terakhir keserasian hidup manusia dan lingkungan hidup di Indonesia. Keindahan alam dan persaudaraan sesama manusia adalah wajahKeindahan alam dan persaudaraan sesama manusia adalah wajah asli Indonesia

VOTE bertujuan membuka mata batin masyarakat Indonesia tentang kekerasan modal dan penguasa yang telah menghancurkan tatanan sosial dan hak masyarakat serta lingkungan untuk hidup dalam harmoni seperti sediakala ketika negeri ini diproklamasikan, yakni mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Di samping itu, VOTE juga bermaksud membangun kesadaran masyarakat untuk mengetahui kondisi-kondisi nyata Indonesia Timur; dan meningkatkan solidaritas sosial untuk membantu Indonesia Timur dari keterpurukan serta eksploitasi alam yang berlebihan. Atas dasar inilah, VOTE mendesak negara untuk memulihkan rasa kemanusiaan masyarakat Indonesia bagian Timur dan menghentikan seluruh praktek tak manusiawi yang terjadi hingga saat ini.

Untuk terus menyuarakan hal ini, VOTE akan menyelenggarakan Pawai Budaya dan Konser Kemanusiaan di Yogyakarta, 14 April 2012 nanti. Yogyakarta merupakan wilayah yang memberikan ruang bagi semua masyarakat Indonesia untuk menimba ilmu, berkreasi, berkembang dan menjalin persaudaraan sesama anak bangsa. Keberagaman suku, budaya agama dan latar belakang dapat tumbuh dan berkembang di Jogja dimana ruang-ruang publik juga terbuka bagi semua kalangan. Hal ini sejalan dengan semangat mempertahankan keistimewaan Jogya sebagai rumah bersama bagi seluruh anak bangsa, sekaligus memperingati I Abad HB IX.

Kegiatan ini diharapkan mampu membangun solidaritas budaya dengan meneguhkan kebhinnekaan dari Yogyakarta serta membangun keadilan, kemanusiaan yang berkebudayaan dengan menjadikan Yogyakarta sebagai rumah yang nyaman dan aman bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia Timur.
Pawai Budaya akan dilaksanakan mulai pukul 14.00 WIB yang akan diikuti oleh masyarakat yang menggunakan pakaian tradisional atau kostum kesenian dengan diiringi berbagai tari tradisional. Pawai Budaya akan dimulai dari Taman parkir Abu Bakar Ali melalui jalan Malioboro dan berakhir di Alun-alun Selatan Jogja dengan disambut oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Acara berlanjut dengan Konser Kemanusiaan di Alun-alun Utara Jogja, yang dimulai pada pukul 15.00 WIB. Konser Kemanusiaan ini akan menghadirkan Slank, NTT bermusik, Edo Kondologit, Kuaetnika n Djaduk, Pandji, JHF, Glenn Fredly, Tompi, Shagy Dog serta Superman is Dead yang akan menyuarakan keprihatinan dan dukungannya terhadap situasi di Indonesia Timur. Pada acara ini VOTE juga menyediakan kuliner masakan Indonesia Timur, kontes foto, sudut tatoo, permainan tradisional serta booth-booth kampanye untuk perlindungan kemanusiaan, lingkungan serta keberagamanan di Indonesia Timur.
Setelah acara ini, VOTE akan menyelenggarakan konser kemanusiaan di berbagai wilayah di Indonesia Timur untuk terus membangun gerakan bersama bagi Indonesia Timur.
VOTE mengajak masyarakat Yogyakarta untuk hadir dalam acara ini dan mendukung kampanye kemanusiaan untuk Indonesia Timur!

Jakarta, 8 April 2012
Voice from the East

Informasi dan mobilisasi dukungan ini bisa diapresiasikan lewat :
situs VOTE : www.voicefromtheeast.org
twitter : @vote_id
facebook fan page: facebook@voicefromtheeast.org.

Untuk mendapatkan informasi langsung serta berbagai merchandise, pernak pernik dari Indonesia Timur dapat mengunjungi secretariat dan toko VOTE di FX. Lifestyle Centre Senayan lantai 4.
Dukungan berupa dana sejumlah Rp. 10.000 (sepuluh ribu) rupiah untuk Indonesia Timur dapat disampaikan lewat secretariat VOTE atau melalui rekening dibawah ini

Nama rekening : Perkumpulan ICW
Nama Bank : Bank Nasional Indonesia
Nomor rekening : 005.612.4374

Atau

Nama rekening : Indonesia Corruption Watch
Nama bank : BCA cabang Cikini
Nomor rekening : 878.0188.228

Untuk konfirmasi lebih lanjut, silakan menghubungi: Illian Deta Sari (0818.821.412)

Selengkapnya.........
Selasa, April 17, 2012

Keren! Slank dkk Ramaikan Kampanye VOTE di Yogyakarta



Kabartop.com – Puluhan artis dan band ternama dari bermacam genre musik akan tampil satu panggung di Alun-alun Selatan Yogyakarta, 15:00 WIB hingga selesai untuk mengajak masyarakat mendukung kampanye VOTE.

VOTE sendiri ialah Voice From The East) yang bertujuan menggalang solidaritas sosial bagi masyarakat Indonesia Timur yang selama ini kerap dimiskinkan, diperlakukan diskriminatif, dieksploitasi sumber daya alamnya dan dilanggar Hak Asasi Manusianya selama puluhan tahun.


Kampanye ini didukung oleh aliansi antara artis, band, budayawan, NGO. Slank, Superman Is Dead, Shaggydog, Gugun Blues Shelter, Jogja Hip-Hop Foundation, Glenn Fredly, Tompi, Djaduk Ferianto & Kuaetnika, Melanie Subono, Ras Muhamad, Pandji Pragiwaksono, Edo Kondologit, Ivan Nestorman, Poju Monca hingga NTT Bermusik akan tampil di Konser Kemanusiaan VOTE yang terbuka untuk umum dan gratis tersebut.

Selain penampilan band rencananya konser kemanusiaan ini akan diselingi pula dengan orasi budaya dari para tokoh masyarakat, pemuda, cendekiawan seperti Inayah dan Alisah Wahid (putrid mantan presiden Abdurrahman Wahid), Syafii Maarif dan Sri Sultan Hamengku Buwono

Sebelum konser kemanusiaan rencananya pukul 12:00 WIB hari ini akan digelar pula kirab kebudayaan dalam rangka memperingati satu abad Hamengku Buwono IX yang akan diikuti ribuan warga masyarakat yang mengenakan pakaian tradisional dan kostum kesenian yang diiriingi aneka tarian tradisional.

Kirab kebudayaan ini akan dimulai dari Taman parkir Abu Bakar Ali melalui jalan Malioboro dan berakhir di Alun-alun Selatan Yogya dengan disambut Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

(rollingstones.co.id)

Selengkapnya.........
Selasa, April 17, 2012

Slank dan Sultan Yogyakarta Tampil Satu Panggung



TEMPO.CO , Jakarta:Gubernur sekaligus Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama ikut menggalang solidaritas bagi Indonesia Timur bersama Slank dan Glenn Fredly. Ia berada satu panggung konser budaya Alun-Alun Kidul Yogyakarta, Sabtu, 14 April 2012 lalu.

Di tengah Alun-Alun yang digenangi air akibat hujan deras, Sultan mengenakan jaket hitam dan spatu kets didampingi keluarga keraton, termasuk permaisuri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas. Sultan tiba sekitar pukul 21.30 WIB. Bersama puluhan ribu Slanker--istilah bagi penggemar Slank, dari berbagai kota di Jawa Tengah, Sultan menonton penampilan para musisi itu.

“Perlu kiranya memberi ruang ekspresi sejenak dari kegaduhan politik kini, untuk melihat lagi dan bersolidaritas bagi saudara di Indonesia Timur,” kata Sultan dalam kegiatan bertajuk Voice from The East (Vote) itu.

Sultan mengatakan, kepedihan daerah kawasan Indonesia Timur seharusnya menjadi keprihatinan seluruh masyarakat Indonesia. “Merusak peradaban itu memang mudah dan singkat. Tapi ketidakpedulian itu akan mengakibatkan berbagai efek mulai kekerasan massal dan akhirnya memecah kesatuan,” kata Sultan.

Dirinya berharap lewat gerakan budaya itu solidaritas dapat muncul kembali sebagai komitmen membangun kepekaaan bangsa pada Indonesia Timur. “Berdasar prinsip kebhinekaan sebagai watak sikap toleran, tanpa membedakan strata dan golongan,” kata dia.

Kelompok Slank ikut mengajak slanker melihat lagi sejumlah kondisi di Indonesia Timur. Slank mencoba mem-flashback dengan menggeber sejumlah hits lawas bagi masyarajat Indonesia Timur. “Untuk mereka yang hidup dalam kesederhanaan tulus, yang ngga pernah macem-macem, untuk saudara di Papua,” kata vokalis Slank, Kaka, sebelum menyanyikan lagu Lembah Baliem.

Tak hanya itu Slank membawakan lagu lain seperti ‘Preman Urban’. Isu eksploitasi alam tanpa henti di Indonesia khususnya dibagian timur ikut disentil lagi oleh Bimbim cs dengan menyanyikan lagu ‘Nggak Perawan’. Slank dalam konser ini membawakan lima lagu seperti Mars Slanker dan Piss.

“Terima kasih Sultan, terima kasih Yogya, terima kasih pak polisi, akhirnya Slank juga bisa kembali ke Yogya dan galang solidaritas, setelah lima tahun lalu,” kata Kaka.

Musisi lain yang hadir antara lain Superman Is Dead, Ras Muhammad dan sejumlah komunitas seni Indonesia Timur. Sultan bersama Slank dan musisi berkumpul bersama di atas panggung untuk menyanyikan bersama lagu 'Jogja Istimewa' milik kelompok Jogja Hip-Hop Foundation.

Selengkapnya.........
Sabtu, April 14, 2012

Pak Raden Kini Terpaksa Ngamen



Sejak puluhan tahun hak cipta Unyil tidak berada dalam genggamannya. Terbang entah ke mana. Maka kali ini Pak Raden akan turun dari kursi rodanya, untuk menyanyi dan curhat kepada siapa yang mau datang ke rumahnya.
Selain bicara soal hak cipta, Pak Raden tentu akan menyanyi seadanya. Dia pilih lagu "Iwak Peyek"sebagai lagu pembuka, karena baginya lagu itu selalu membuatnya yakin bahwa hidup sederhana bisa dibuat meriah. Lalu lagu penutup "Sol Do Iwak Kebo" yang mengingatkan kita pada serial Si Unyil.

Drs Suyadi atau yang lebih dikenal dengan Pak Raden tidak sedang ingin mendongeng. Hatinya sedang galau. Beras di bakul tak ada. Mau berobat ke dokter juga tak punya biaya. Apalagi untuk mengurus rumah bocor dan hak cipta. Maka, pria kelahiran Jember 28 November 1932 ini akan bernyanyi yang bisa membunuh rasa sedih dan sakit hati.

Sabtu, 14 April 2012, di kediamannya di Jalan Petamburan 3 No. 27 RT 003 RW 04, Petamburan Slipi, Jakarta, akan jadi hari yang penting. Pak Raden akan ngamen. Ngamen untuk sambung hidupnya. Ngamen agar dia bisa makan dan hidup dengan layak. Ngamen karena dia ingin ada yang dengar kegalauan hatinya: soal hidup, soal dongeng, soal hak cipta.

Dipandu oleh sastrawan Khrisna Pabhicara, acara untuk galang dana Pak Raden ini terbuka untuk umum. Ada penjualan buku karya Pak Raden, lukisan dan kaos. Semua dana akan dipergunakan Pak Raden untuk makan, berobat dan mengurus hak cipta.

Mari kita dengar sama-sama Pak Raden Ngamen. Apalagi jika bisa mengajak teman, saudara, keluarga bersama-sama. Siapapun boleh datang, boleh melempar koin, dan tentu saja ikutan nyanyi.... (vn)

Selengkapnya.........
Sabtu, April 14, 2012

Drs. Suyadi Sekilas





Siapa yang tak kenal Pak Raden dalam serial film boneka Si Unyil?

Dialah Drs. Suyadi. Di balik beskap hitam, blangkon dan kumis tebalnya, Suyadi yang lahir di Puger, Jember 28 November 1932 itu adalah pendongeng sejati.

Pada tahun 1980 hingga 1991, anak ketujuh dari sembilan bersaudara ini pernah terlibat langsung dalam serial Si Unyil. Dari tangannyalah karakter boneka yang konsep cerita yang ditulis Kurnain Suhardiman itu melegenda hingga saat ini. Pada masa jayanya, serial Si Unyil telah mencapai lebih dari 603 seri film boneka, dan menjadi teman pemirsanya di seluruh Nusantara di setiap Minggu pagi.

Suyadi menyelesaikan studi di Fakultas Seni Rupa ITB Bandung (1952-1960) lalu meneruskan belajar animasi di Prancis (1961-1963). Sejak masih menjadi mahasiswa Suyadi sudah menghasil sejumlah karya berupa buku cerita anak bergambar dan film pendek animasi. Keistimewaan Suyadi tidak hanya membuat ilustrasi, tapi juga mempunyai kemampuan menulis ceritanya sendiri. Bahkan di usia senjanya kini, Suyadi tetap berkarya. “Tiap hari selalu orat-oret …” candanya suatu hari.

Bersama empat kucing setianya, kini ia menghabiskan sisa umurnya tanpa kenal kata libur. Ia masih mengisi suara untuk serial Si Unyil terbaru di sebuah stasiun televisi swasta, kadang masih ditanggap mendongeng di sejumlah acara, menyelesaikan sejumlah lukisan, dan menulis buku anak. Dan yang baru saja berlalu lelaki yang akan genap berusia 77 tahun pada 28 November 2009 mendatang itu menjadi model klip sebuah group musik anak muda, Sembilan Band.

Dijerang rasa ngilu encoknya yang sering kambuh, Suyadi berkata, “Kalau jarum jam diputar kembali, saya ingin tetap menjadi Suyadi. Tapi pinginnya Suyadi dengan karya yang lebih baik, Suyadi yang bisa lebih banyak berbuat untuk dunia anak-anak, Suyadi yang punya kondisi keuangan yang lebih baik…” katanya berseloroh.

Melihat kiprah seorang Suyadi sebagai seorang seniman serba bisa berarti merekam kembali perjalanan proses kreatifnya sebagai seorang:
Suyadi sebagai salah satu kreator film boneka Si Unyil
Suyadi sebagai seniman lukis yang telah menghasilkan puluhan lukisan bergaya figuratif-naratif.
Suyadi sebagai seorang penulis buku yang sekaligus menjadi ilustrator bukunya.
Suyadi sebagai pendongeng dengan gaya yang khas dengan boneka dan menggambar.
Suyadi sebagai seniman Jawa yang mampunyai atensi pada seni tari, gamelan, karawitan, dan menjadi seorang dalang.
Suyadi sebagai salah satu tokoh yang sangat berpengaruh terhadap sejarah perkembangan awal animasi di Indonesia.
Suyadi sebagai pengajar, baik sebagai pengajar seni akademik di seni ilustrasi di almamaternya, ITB Bandung, pengajar khusus animasi di IKJ Jakarta dan sebagai pembicara pada workshop dongeng dan animasi pada even-even khusus.
Dedikasinya terhadap budaya Indonesia, dalam hal ini kebudayaan Jawa menjadi catatan kreatif yang patut diawetkan dalam buku perjalanan hidup seorang Suyadi.
Mencatat kehidupan Suyadi yang keseluruhan hidupnya didedikasikan untuk anak-anak. Sebagai sebagai pecinta anak-anak ia mencurahkan hasil kreasinya dalam bentuk dongeng, buku, dan lukisannya untuk anak-anak Indonesia.

Puluhan buku cerita anak hasil karyanya beredar sejak tahun 70-an, bahkan hingga sekarang. Sejumlah penghargaan di bidang perbukuan telah ia raih. Dan hingga tahun 2008 ia masih menghasilkan buku anak berjudul Petruk Jadi Raja (Kelompok Pecinta Buku Anak, 2008).



Hidup Suyadi sendiri mirip sebuah dongeng. Naik turun perjalanan kreatifnya terbelah dalam beberapa plot. Mungkin karena ia sendiri sebagai pendongeng ulung, ia menjalaninya dengan ikhlas. Sebagai pendongeng, Suyadi punya ciri khas mendongeng sambil menggambar. Boleh dibilang, dialah pendongeng pertama di Indonesia, atau bahkan di Asia, yang menuturkan kisah dongeng sambil menggambar.

Sebagai seorang pelukis, Suyadi telah menghasilkan puluhan karya bertema anak-anak dan dunia wayang orang dan kulit bergaya figuratif-naratif.

Satu hal yang melekat dalam dirinya sampai sekarang adalah sosok “Pak Raden” . Tokoh berkumis tebal dengan blangkon itu itu tak lain adalah salah satu tokoh dalam serial Si Unyil.

Tidak ada tokoh rekaan yang begitu dicintai dan hidup berpuluh tahun seperti Unyil. Selain menjadi art director, Suyadi menciptakan model bonekanya dan memasukan sejumlah karakter baru seperti Pak Raden, Pak Ogah, Bu Bariah dan lain sebagainya. Selain penulis cerita Kurnain Suhardiman, kehadiran Suyadi dalam serial Si Unyil sebagai pemberi “nyawa” sehingga Unyil dan kawan-kawannya masih hidup dan dicintai hingga saat ini. *


Selengkapnya.........
Sabtu, April 14, 2012

Demi Hak Cipta, PAK RADEN Ngamen





JAKARTA: Sekian tahun usia Si Unyil tumbuh bersama anak-anak Indonesia, hak ciptanya tidak berada dalam genggaman Drs. Suyadi.

Demi memperoleh hak cipta karya-karyanya di film boneka Si Unyil, Drs Suyadi, yang lebih akrab dikenal dengan nama Pak Raden, akan mengamen di rumahnya.

Pada kesempatan mengamen tersebut, Pak Raden akan bernyanyi untuk membunuh rasa sedih dan sakit hati.

Sejumlah lagu pilihan akan dinyanyikan oleh Pak Raden, 79, yang juga akan membawakan beberapa tembang dolanan Jawa. Khrisna Pabichara, sastrawan cum motivator, akan menjadi pemandu acara sekaligus membawakan sebuah puisi.

Si Unyil merupakan ide dari Direktur PFN saat itu, G. Dwipayana. Produksi tahun 1979 menggandeng Pak Raden dan Kurnain Suhardiman. Pak Raden menggarap boneka, sementara Kurnain menulis naskah. Saat itu, status Pak Raden dan Kurnain bukan sebagai pegawai PFN.

Acara untuk galang dana Pak Raden ini terbuka untuk umum. Ada penjualan buku karya Pak Raden, lukisan dan kaos. Semua dana akan dipergunakan Pak Raden untuk makan, berobat dan mengurus hak cipta.

Siapapun boleh datang, boleh melempar koin, dan tentu saja ikutan nyanyi bersama.

Hari/tanggal:
Sabtu, 14 April 2012, mulai pukul 16.00 WIB

Tempat:
Kediaman pak Raden.
Jalan Petamburan 3 No 27 RT 003 RW 04 Petamburan Slipi, Jakarta

Kontak
Prasodjo Chusnato: HP 082124379430
Twitter @labulucu
FB Prasodjo Chusnato Sukiman (dgi-indonesia/nel)

Selengkapnya.........
Sabtu, April 14, 2012

"Sol Do Iwak Kebo..." Kembalikan Si Unyil Pada Pak Raden






Hingga kini, Pak Raden tak pernah menerima apa yang menjadi haknya dari hak cipta Si Unyil.


JAKARTA, Jaringnews.com - Suyadi, salah satu tokoh dalam serial Si Unyil atau yang dikenal dengan panggilan Pak Raden melakukan aksi ngamen dan berjualan di rumahnya, Sabtu (14/4/2012). Aksi ini dimaksudkan sebagai bentuk memperjuangkan hidupnya serta hak cipta Si Unyil yang tak pernah diterimanya.

"Sampai saat ini saya tidak pernah menikmati hak yang harus saya dapatkan," kata Pak Raden.

Ia berharap, aksi yang dilakukannya tersebut dapat menggugah hati masyarakat Indonesia agar hak cipta Si Unyil dapat kembali kepadanya.

Selain menyanyi, Pak Raden yang berdandan persis tokoh dalam serial itu, juga berjualan baju kaos, buku-buku, dan berbagai aksesoris lainnya. "Harganya terserah kepada pembeli," ujar seorang penjual yang mengaku membantu Pak Raden.

Aksi tersebut cukup menarik perhatian masyarakat sekitar, maupun yang kebetulan lewat. Rumahnya yang terletak di Jalan Petamburan III itu mendadak ramai, menyaksikan aksi pria 80 tahun ini.

Dari teras rumahnya, dia mendendangkan lagu-lagu yang juga tak asing dari serial Si Unyil itu, seperti "Sol Do Iwak Kebo" dan lagu "Suwe Ora Jamu".

Meski telah uzur dimakan usia, namun semangat yang tercermin dari bait demi bait dan nada-nada gitar yang dimainkan itu, menandakan besar harapan apa yang diperjuangkan segera terwujud.

Selengkapnya.........