slankers blitar
label bloger
- Album (4)
- Berita (4)
- Bim bim (3)
- biografy (7)
- Blitar (9)
- bunda Iffet (1)
- coretan dinding (4)
- discography (8)
- Gokil (1)
- Kaka (1)
- Lirik Lagu (5)
- Lovina (4)
- Musik Event (15)
- Sejarah (6)
- Slank fans Club (31)
- Slank News (2)
- Slank Slanker (53)
Blog Archive
-
▼
2013
(35)
-
▼
Januari
(21)
- Road To Peace - NAIF-SLANK, 2004 JADWAL TOUR S...
- Slank usung semangat "fair play" pembukaan ISL
- SLANK Jadi Tokoh Novel 'Pahlawan' dari Atlantis
- Slank tak Tahu Namanya Jadi Pahlawan dalam Novel
- Andi Rif Dukung Langkah Slank
- Kaka SLANK, Kapok Jadi Budak Narkoba
- Bimbim Slank: Hari Gini Pakai Narkoba, Ketinggalan...
- Pakai narkoba sudah ketinggalan jaman, kata Bimbim
- Slank Uji Materi ke MK
- Slank Konsultasi ke MK
- Geram Tak Diizinkan Konser, Slank Ngadu ke MK
- Sulit Konser, Slank Konsultasi UU Polisi ke MK
- Slank ke MK Curhat Pelarangan Konser
- Bimbim Gugat ke MK, Polri Ikhlas
- Komisi 3 DPR RI Kecam Pencekalan Slank di Lampung
- Pencekalan Konser Slank Direkayasa?
- Iwan Fals Kecam Pencekalan Slank di Soundrenaline ...
- SLANK FANS CLUB BANJARMASIN
- Slank Berduka Meninggalnya A Rafiq
- Aura Kasih di Pangkuan Kaka Slank
- Tantri Kotak Tak Sabar Adu Suara Dengan Judika
-
▼
Januari
(21)
klik SFC se Indonesia
- dheeva wisata
- mp3locker.net
- setyo slank
- sfc Aceh
- sfc Batu Raja
- sfc Baturaja
- sfc Bogor
- sfc Bojonegoro
- sfc Bojonegoro
- sfc Brebes
- sfc Caruban
- sfc Ciamis
- sfc Gresik
- sfc Gresik
- sfc Indramayu
- sfc Jember
- sfc Jember
- sfc Jepara
- sfc Jogja
- sfc Jombang
- sfc Karawang
- sfc Kediri
- sfc Kudus
- sfc Lamongan
- sfc Lampung
- sfc Magelang
- sfc Majalengka
- sfc Makasar
- sfc Makasar
- sfc Makasar
- sfc Malang
- sfc Manado
- sfc Ngajuk
- sfc Pekalongan
- sfc Ponorogo
- sfc Solo
- sfc Sumenep
- sfc Sumenep
- sfc Surabaya
- sfc Tuban
- sfc Wonogiri
- slank.com
- slankercommunity
- Snopik Komputer
- Snopik Komputer
Slanker
1. 1990 - Suit... Suit... He... He...(Gadis Sexy)
2. 1991 - Kampungan
3. 1993 - Piss!
4. 1995 - Generasi Biru
5. 1996 - Minoritas
6. 1996 - Lagi Sedih
7. 1997 - Tujuh
8. 1998 - Mata Hati Reformasi
9. 1999 - 999+09 Double Album
10. 2001 - Virus
11. 2003 - Satu Satu
12. 2004 - Road to Peace
13. 2005 - PLUR
14. 2006 - Slankissme
15. 2007 - Slow But Sure
16. 2008 - Slank - The Big Hip
17. 2009 - Anthem For The Broken Hearted
18. 2010 - Jurus Tandur no. 18
Album Live
1. 1998 - Konser Piss 30 Kota
2. 2001 - Virus Roadshow
3. 2003 - Bajakan
Album Soundtrack
1. 2007 - Original Soundtrack "Get Married"
2. 2009 - Original Soundtrack Generasi Biru
3. 2009 - Original Soundtrack "Get Married 2"
Label: Blitar
Label: Slank News
Label: Slank News
Label: Slank Slanker
JOGJA — Langkah Slank yang mengadu ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait seringnya mereka mendapatkan larangan konser mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak tak terkecuali dari Andy, vokalis RIF. Menurut Andy larangan tersebut jelas sangat tidak beralasan. Ia menduga larangan tersebut merupakan bukti ketakutan polisi yang khawatir Slankers [sebutan penggemar Slank] berulah. “Kenapa mereka [Polisi] harus takut bukankah pekerjaan mereka memang mengamankan massa,” tandasnya kepada sejumlah wartawan di Kafe Liquid, Sabtu, (26/1/2013). Andy mengatakan kericuhan yang terjadi dalam konser Slank seharusnya bukan murni kesalahan Slank ataupun pihak penyelenggara. Ia justru melihat kericuhan konser terjadi karena ulah dari segelintir Slankers yang terkadang bertindak diluar batas. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada fans agar menjaga perilaku mereka karena jika tidak akan berdampak besar terhadap band kesayangan mereka sendiri. “Perlu digodog lagi kesadaran fans karena kalau mereka berbuat ulah dalam konser yang kena band mereka sendiri. Kan rugi kalau mereka ga bisa nonton konser band kesayanganya,” ungkapnya. Slank sendiri belum lama ini melapor ke MK lantaran beberapa kali dicekal oleh pihak kepolisian. Bahkan hal tersebut dirasakan sejak tahun 2008 silam. Dalam kedatangannya itu band yang bermarkas di Gang Potlot itu mengadu ke MK terkait penafsiran pasal 15 UU 2/2002 tentang kepolisian yang dinilai abu abu. sumber : Solopos Selengkapnya.........
Label: Slank Slanker
Jakarta, KasaKusuK.com Setelah bertahun-tahun menjadi budak narkoba, Kaka berhasil bangkit sekaligus berprestasi dengan grup band Slank hingga sekarang. Akhadi Wira Satriaji, demikian nama lengkap Kaka Slank yang diberikan orangtuanya. Anak bungsu dari empat bersaudara ini lahir di Jakarta pada tanggal 10 Maret 1974. Namun, ia tidak terlalu lama mendapat kasih sayang dari kedua orang tuanya. Ibunya, Hilluna, berpulang ke rahmatullah pada saat Kaka masih baru menginjak usia dua tahun. Tak berapa lama kemudian, ayahanda tercinta, Agus Soemadi juga tutup usia. Jadi sejak kecil ia telah menjalani hidup sebagai yatim piatu. Mungkin karena kurangnya kasih sayang orang tua itu, semasa sekolah Kaka tumbuh menjadi anak yang nakal. Ia kerap berkelahi dengan teman-teman sekelasnya. Meski nama kaka sekarang terkenal sebagai penyanyi, namun Kaka mengaku sejak kecil sebenarnya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang penyanyi. Cita-citanya ketika kecil justru tergolong tidak biasa, Kaka kecil memiliki impian untuk menjadi seorang binaragawan. Namun, karena postur tubuhnya yang kurang mendukung, cita-cita itu pun tinggal kenangan. Tapi kecintaan Kaka pada musik juga sudah terlihat sejak ia masih belia. Hanya saja, selera musik Kaka berbeda dari anak-anak seusianya. Jika kawan sebayanya menyukai musik riang gembira khas anak-anak, tidak demikian halnya dengan Kaka. Ketika masih berseragam SD, ia sudah gemar mengoleksi kaset-kaset Deep Purple dan Rolling Stone. Menurut Kaka, hobinya itu berawal dari seringnya dirinya menyaksikan aksi Cikini Stones Complex, grup band yang didirikan Bimo Setiawan alias Bim-Bim yang kebetulan adalah sepupu Kaka. Cikini Stones Complex (CSC), merupakan cikal bakal grup band rock ternama Tanah Air, Slank. CSC yang didirikan pada Desember 1983, awalnya adalah beranggotakan anak-anak SMU Perguruan Cikini. Dalam perkembangannya, CSC berganti nama menjadi Red Evil, dengan formasi Bim-Bim (drum), Erwan (vokal), Bongky (gitar), Denny (bas), dan Kiki (gitar). Sejak itu, rumah Bimbim di Jl Potlot menjadi markas Red Evil. Karena penampilan para personilnya yang terkesan urakan dan "slengean", maka nama Red Evil pun diganti menjadi Slank. Sementara itu, sebelum bergabung dengan Slank, Kaka juga telah merintis karir musiknya bersama Mas To, kakak Bim-bim. Mereka kemudian membentuk grup band yang diberi nama Brutal yang sering membawakan lagu Iron Maiden. ''Tapi nggak pernah boleh manggung, karena namanya terlalu sadis untuk anak ukuran SD. Terus diganti dengan Drell (rentetan tembakan), ganti lagi menjadi Lovina,'' Kenang Kaka. Di Lovina, Kaka serius menggeluti perannya sebagai vokalis. Di saat yang hampir bersamaan Slank tengah vakum pasca hengkangnya sang vokalis lawas, Well Welly. Ketika Kaka tengah beraksi di atas pentas, kebetulan Bim-Bim sang deklarator Slank menyaksikan dan langsung kepincut pada suara Kaka. Karena Slank akan aktif lagi dan masuk dapur rekaman, Bim-bim pun berniat untuk 'meminjam' Kaka. Dalam perjanjian awal, Kaka hanya akan menjadi vokalis Slank selama dua tahun, namun nyatanya Kaka dapat bertahan di Slank hingga saat ini. Boleh dibilang sebelum kehadiran Kaka, Slank sempat mengalami pasang surut akibat bongkar pasang personil. Hingga akhirnya dengan bergabungnya Kaka sebagai vokalis, Pay sebagai gitaris dan Indra Q sebagai kibordis, Slank pun mulai tampil solid. Mas Indra yang akhirnya membuka jalan bagi Slank untuk rekaman bulan desember 1990. Album pertama mereka, Suit-Suit... Hey Hey... dengan hits ''Memang'' dan ''Maafkan'' ini meledak di pasaran. Album itulah yang di kemudian hari mengibarkan bendera Slank di blantika musik Indonesia. Sejak saat itu Kaka menikmati karir bermusiknya bersama Slank. Namun, dunia hiburan yang penuh dengan godaan kenikmatan sesaat akhirnya menjerumuskan suami Natascha Oking itu menjadi seorang pecandu narkoba. Awalnya ia mengaku hanya sekedar coba-coba, namun lama kelamaan efek barang haram itu mulai meracuni otaknya. Sejak saat itu ia pun menjadi pecandu. Selama beberapa tahun, ayah tiga anak itu menjadi budak narkoba. Namun seiring berlalunya waktu ia mulai menyadari narkoba berpengaruh buruk bagi kesehatan fisik dan psikis. Tak hanya itu namanya sebagai vokalis sebuah grup band terkenal yang memiliki ribuan bahkan jutaan penggemar setidaknya dapat menjadi panutan. Hingga pada akhirnya, dengan niat yang sungguh-sungguh di tahun 2000 Kaka berusaha keras menyembuhkan ketergantungannya pada narkoba. Dengan bantuan terapi dan obat-obatan dari Negeri Tiongkok, Kaka berhasil melepaskan diri dari belenggu barang haram itu. Sejak mendeklarasikan diri telah bebas dari narkoba ia juga berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak akan menyentuh narkoba lagi. Mitos bahwa dengan narkoba kreatifitas dapat bertambah pun langsung ditepisnya. Kaka ingin membuktikan tanpa narkoba pun ia dapat berkreasi bahkan jauh lebih baik dibanding dahulu. (S) Selengkapnya.........
Label: Kaka
Label: Bim bim
akarta (ANTARA News) - Penabuh drum Slank, Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim), mengatakan sekarang sudah bukan jamannya pakai narkoba, sudah ketinggalan jaman. "Ada lagunya Slank judulnya 'Disambar Geledek'. Lagu Slank untuk yang masih pakai narkoba. Masa ada sih (yang pakai) narkoba hari gini? Sudah ketinggalan jaman," katanya di Jakarta, Senin, usai peluncuran novel politik "SLANK 5 HERO ATLANTIS (Peace Virus Padi dan Sayur)" karya Sukardi Rinakit. Dia mengatakan, narkoba adalah musuh bersama yang harus diberantas, bukan hanya musuh para artis saja. "Kebetulan saja artis yang diekspos," kata dia. Bimbim juga mengaku terkejut mengetahui nama Wanda Hamidah masuk dalam daftar orang yang ditangkap karena diduga menggunakan narkoba dalam penggerebekan di rumah pemandu acara televisi Raffi Ahmad pada Minggu (27/1) dini hari. "Kalau Wanda, aku kaget," kata Bimbim yang mengaku mengetahui kiprah Wanda sebagai aktivis dan politisi. (nan) Editor: Maryati
Selengkapnya.........Label: Bim bim
Merasa dimusuhi oleh pasal 15 UU Kepolisian, Slank bertekad akan mengajukan uji materiil ke MK. Inti pasal itu, mengharuskan tiap kegiatan keramaian publik mendapat izin keramaian dari aparat. "Sudah lima tahun sering kejadian. Di Tangerang malah 2 November lalu panggung sudah jadi, lighting sudah siap, tapi ternyata izin tidak keluar," kata drummer Slank, Bimbim seperti yang dituturkannya pada BBC Indonesia. Kerusuhan saat konser sering dijadikan pencekalan. Padahal, rusuh bukan cuma monopoli Slank. Namun, mereka tak bisa berbuat apa-apa. Polisi selalu menggunakan Pasal 15 UU Kepolisian sebagai dasar keputusannya. “Pasalnya karet banget, jatuhnya ya subyektif terserah siapa yang pakai saja," keluhnya. Bimbim juga mengeaskan, uji ini bukan untuk memusihi polisi. Tapi, usaha menghindari situasi yang sama terus terjadi. "Ini era reformasi. Mau demonstrasi saja cukup memberitahukan rencana aksi. Mau konser, menghibur masyarakat kok malah dipersulit." MK Welcome Banget Slank memulai niat ini dengan lebih dulu menemui Ketua Mahmakah Konstitusi Mahfud MD dalam sebuah acara yang diliput berbagai media, Selasa (22/1). Saat menemui Mahfud MD di kantor MK, bersama Bimbim mengaku kaget mendapat sambutan hangat dari staf sampai pimpinan MK. “Kami surprised banget, begitu welcome-nya sebuah institusi seperti MK dan (Ketua MK) Pak Mahfud menerima kami dengan tangan terbuka, malah stafnya ternyata banyak slankers juga," kata Bimbim sambil tergelak. Bimbim berangkat berdua dengan Ivanka (pemetik bas) dan ibu Bimbim yang juga manajer band ini, Bunda Iffet. "Beliau bilang gak usah pake lawyer, urus sendiri saja juga bisa," tambah pemilik nama asli Bimo Setiawan Almachzumi ini. Rencananya, dalam dua minggu ini, bersama sebuah tim, Slank rencananya sudah resmi mengajukan surat ke MK. Pencekalan Sejak Slank Dukung KPK Dalam berbagai obrolan kalangan media sosial muncul spekulasi pencekalan terjadi sejak sejumlah aktifitas Slank yang sangat vokal mendukung KPK di tengah konflik dengan kepolisian beberapa tahun lalu. Slank sendiri punya sangat banyak koleksi album dan lagu yang ditulis sebagai bentuk kritik sosial dan kecaman terhadap penguasa, politisi atau pihak lain. DPR misalnya, pernah berencana mengajukan tuntutan hukum setelah salah satu lagunya yang dibuat untuk mendukung KPK dianggap menghina lembaga itu. (on/bbcindonesia)
Selengkapnya.........Label: Slank Slanker
Label: Slank Slanker
Label: Slank Slanker
Label: Slank Slanker
Label: Slank Slanker
Label: Slank Slanker
Label: Slank Slanker
Label: Musik Event
Label: coretan dinding, Musik Event
SUMBER : http://slankfansclubbanjarmasin.blogspot.com/ Selengkapnya.........
Label: Slank fans Club
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meninggalnya penyanyi legendaris, A Rafiq mendapat perhatian grup band Slank. Band yang dikenal memiliki basis massa besar itu merasa berutang jasa kepada Elvis Presley-nya Indonesia itu. Pasalnya, pada 2007, Slank berduet dengan Nirina Zubir mendaur ulang lagu 'Pandangan Pertama' untuk dinyanyikan ulang. Lewat akun twitter resminya, @slankdotcom, Slank mengucapkan duka cita dan mendoakan kepergian A Rafiq. "Innalilahi Wa innailaihi Rojiun, turut berduka cita atas wafatnya Musisi legendaris A.RAFIQ. Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisiNya." Kicauan kedua, Slank menyebut jasa A Rafiq l. "#ForSomeInfo Alm. A.Rafiq adalah pencipta lagu 'Pandangan Pertama' yg diaransemen ulang & dinyanyiin sama Slank & @nirina_zubir (tahun 2007)," tambah @slankdotcom. Sumber : Republika Sabtu, 19 Januari 2013, 19:48 WIB
Selengkapnya.........Label: biografy, coretan dinding
sumber :hiburan.kompasiana.com Selengkapnya.........
Label: Musik Event
Dua musisi yang mengambil jalur rock, Tantri Kotak dengan Judika kemungkinan akan diduetkan diatas panggung. Mereka pun mengaku senang dengan adanya program dengan konsep baru seperti ini.
"Ini salah satu terobosan baru, konsep luar biasa untuk mewarnai musik Indonesia, ini salah satu konsep yang menarik dan menantang. Ada fans juga yang datang, agak kayak adu lomba nyanyi lagi. Membuat gue untuk mencari yang gak biasa, tertantang untuk sesuatu yang gak biasa," ujar Judika, Rabu (9/1/2013) di KFC Kemang, Jakarta Selatan.
Menurut Tantri, ada manfaat positif yang didapatnya dengan adanya program seperti ini. Baginya, berkolaborasi dengan musisi yang mengusung genre musik yang berbeda akan menambah ilmu bermusiknya.
"Menambah pengalaman. Kalau penyanyi kolaborasi, ada pelajaran yang bisa didapat. Misal sama Judika jadi ketemu, terus (dapat) ilmu baru," tandas Tantri. (kpl/hen/rea/faj)
sumber : Kapanlagi.com Selengkapnya.........
Label: Album, Musik Event