Kamis, September 02, 2010

Generasi Biru Movie Slank ke-25





Kehadiran film dokumenter musikal yang diperankan para personel Slank, "Generasi Biru" bisa dibilang merupakan kado Indah di hari kelahiran kelompok musik legendaris pop-rock Indonesia. Tidak hanya itu, film garapan sutradara beken, Garin Nugroho, cukup mengobati rasa rindu para Slanker, termasuk yang tinggal di Luar Negeri. Pantau Indonesiantunes.com dari tiga bioskop yang memutar film tersebut, animo penonton cukup tinggi. Rata-rata yang menonton anak muda (SLTP, SLTA hingga Mahasiswa). Artinya, kehadiran film ini bisa dibilang menjadi barometer bagi para Slankers yang ternyata masih setia mengikuti perjalanan grup asal Jl Potlot Duren Tiga Jakarta ini.

Lalu apa yang menjadi kelebihan film ini? Sutradara Garin Nugroho sepertinya tidak mau melepaskan label Slank yang merakyat dan kritis dengan lirik lagunya. Tidak cukup itu, pilihan lagu dalam film ini juga terseleksi. Selain tembang cinta, sang sutradara juga memilih lagu yang membawa pesan moral, yang sudah menjadi misi slank sejak berdiri tahun 1983. Hadirnya film ini terasa lebih lengkap dengan diluncurkannya CD/Kaset album "Generasi Biru" yang dipaket dengan VCD beberapa klip lagu Slank, seperti 'Slank Dance" dan "Monogami" yang merupakan lagu baru dalam album ini.

Kehadian album ini bisa dibilang semakin memperkuat eksistensi Slank diblantika musik Indonesia yang sudah 25 tahun berkiprah. Selain itu, album ini juga bisa menjadi obat rindu para Slankers dengan lagu baru band ini, dan sekaligus membuktikan visi dan misi dari berdirinya Super Grup Legendaris ini yang kerap membawa pesan moral.

Misalkan dalam alunan lagu "Gosip Jalanan" diambil dari album PLUR (2004) dan sempat memanaskan kuping wakil rakyat (DPR). Kecaman anggota DPR tidak berarti menyurutkan langkah Slank mendukung ditangkapinya para koruptor. Slank malah meneriakkan lagu itu di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kuningan Jakarta. Coba simak saja liriknya: Mau tau gak mafia di senayan/kerjanya tukang buat peraturan/bikin UUD ujung2nya duit.

Dialbum ini ada dua lagu diantara hits lama tadi yang ditampilkan dalam versi live, yakni “Indonesiakan Una” (Alb PLUR), dan “Mars Slankers” (Alb Road to Peace) yang direkam langsung dari acara Slankers Day pada bulan Juli 2008 silam. Selain itu, ada pula lagu yang direkam ulang ditengah padatnya jadwal tur Slank di Indonesia dan Amerika Serikat pada Oktober sampai Desember 2008 lalu, berjudul "Cekal" yang diambil dari Alb Piss.

Tak kalah menariknya untuk disimak dalam album ini adalah tembang baru yang ringan karya Bimbim, "Slank Dance". Lagunya enak didengar, paduan musiknya simpel, yakni kombinasi cabikan gitar Ridho dikolaborasi dengan nada-nada nge-beat yang asik untuk joget (dance). Tidak hanya itu, lirik yang mudah diingat dan memberikan semangat; Jangan takut keluarlah/Hadapi dunia dengan menari... Berkhayallah seluas biru langit/berfikirlah sedalam biru laut/ Horisonal.. sama rata sama rasa.

Lagu "Monogami" yang bercerita tentang cinta dan kesetiaan juga bisa dibilang menjadi dinamisasi karir musik slank yang semakin "dewasa". Variasi nada-nada ringan dan slow dipadu dengan hentakan musik yang nge-rock, plus vokal kaka yang khas menjadikan kekuatan dalam lagu ini.

Diusianya yang seperempat abad, Slank telah membuktikan eksistensinya dalam dunia musik Indonesia dan dunia. Lewat slank, Indonesia bisa berkoar kepenjuru dunia lewat musik dan lirik. Ciri khas musiknya yang easy listening dan syairnya yang kritis, menjadikan Slank icon rock Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar